JAKARTA.WAHANANEWS.CO – Beberapa orang beranggapan bahwa mengonsumsi makanan mentah dapat mempertahankan kandungan nutrisinya, padahal, tidak semua makanan aman jika dikonsumsi dalam keadaan mentah.
“Makanan mentah boleh dikonsumsi asal bijak dalam mengolahnya atau memilih tempat membeli makanan mentah itu. Pada wanita hamil usia kehamilan 12 minggu awal tidak diperkenankan sama sekali (dihindari), pada kehamilan sesudahnya bisa diberikan dengan bijak, bertanggung jawab, dan dapat dipastikan keamanan, kesehatan, kebersihan,” kata Praktisi Kesehatan Masyarakat Dokter Ngabila Salama dalam suatu dialog kesehatan di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Baca Juga:
Pengamat Ketenagakerjaan: Penonaktifan dan Defisit JKN
Makanan mentah yang dikonsumsi baik sayur, buah, lauk tinggi protein hewani berpotensi menyebabkan infeksi saluran pencernaan karena berbagai kuman atau bahkan keracunan makanan.
Kuman penginfeksi bisa dari bakteri, virus, parasit, jamur.
“Pastikan bahan makanan yang dibeli, cara penyimpanan, cara mengolah, cara menyajikan, cara transportasi semua sesuai SOP dan menjaga mutu kesehatan (jika restoran ada sertifikat layak hygiene dari puskesmas setempat),” tambah Dokter Ngabila yang juga Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari itu.
Baca Juga:
Polres Jakbar Anjangsana dan Beri Dukungan Moral Anggotanya Yang Sakit Menahun
Ia juga menegaskan untuk berhati-hati memesan makanan mentah dari online karena belum mendapat pengalaman bagaimana kondisi kebersihan dapur, restoran, koki, dan lain sebagainya.
Berikut ini tips mengonsumsi makananmentah yang dibagikan Dokter Ngabila kepada Jakarta.WahanaNews.co, Kamis (26/6/2025):
1. Hindari makanan mentah saat hamil atau daya tahan tubuh sedang lemah. Ibu hamil, balita, lansia daya tahan tubuhnya menurun, jika salah makan, risikonya tidak hanya ke ibu tapi juga infeksi ke janin
2. Pilih bahan makanan dari tempat terpercaya
3. Masak makanan sampai suhu aman (biasanya 70°C ke atas)
4. Cuci tangan, peralatan dapur, dan sayur/buah dengan bersih
Potensi infeksi dari bahan makanan online karena mentah:
1. Bakteri: Salmonella (Telur mentah, daging ayam, sushi, susu), Escherichia Coli (Daging sapi giling setengah matang, sayur daun mentah (selada, bayam), air tidak matang, Listeria Monocytogenes (Daging olahan (ham, sosis), keju lunak dari susu tidak pasteurisasi, ikan asap), Campylobacter (Daging ayam mentah/setengah matang, susu mentah, air tidak bersih), Clostridium perfringens (Daging olahan yang disimpan terlalu lama di suhu ruang)
2. Virus: Norovirus (Salad, tiram mentah, buah potong tanpa cuci bersih, makanan siap saji dari dapur kotor), Hepatitis A (Kerang mentah, air tercemar, buah-buahan tidak dicuci)
3. Parasit: Toxoplasma Gondii (Daging mentah/kurang matang (terutama kambing, domba, babi), buah dan sayur tidak dicuci), Giardia Lamblia (Air tidak matang, sayur/buah mentah), Anisakis (cacing ikan) Sushi/sashimi dari ikan mentah laut dalam, Taenia saginata/solium (cacing pita) Daging sapi/babi mentah
4. Patogen lainnya: Aspergillus Flavus (racun aflatoksin) Kacang tanah, jagung, biji-bijian yang disimpan dalam kelembapan tinggi, Fusarium spp. (racun fumonisin): gandum, jagung.