WahanaNews-Jakarta | Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bintaro sangat antusias menyambut kedatangan Kemendagri, Tito Karnavian, di gedung gereja mereka. Disambut dengan iring-iringan budaya Jawa Tito memasuki gedung gereja GKI. Kehadiran Tito adalah untuk meresmikan Gedung GKI Bintaro Jakarta yang baru selesai di renovasi, pada Minggu (22/5).
Sebelum acara peresmian, sebelumnya kegiatan ibadah Minggu dilaksanakan seperti biasanya, dan hadir juga Pdt Gomar Gultom Ketum PGI yang sekaligus pengkhotbah dalam ibadah Minggu.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Dalam khotbahnya, Gomar Gultom mengingatkan bahwa perbuatan lebih utama di era saat ini.
Firman Tuhan terambil dari Matius 21:12-16. Yesus marah besar ketika rumah ibadah dijadikan tempat jualan, sehingga membalikkan semua dagangan yang ada.
Namun kali ini kebalikannya yang terjadi, justru perbaikan yang terjadi.
Baca Juga:
Pj Sekda Dairi Paparkan Potensi Kerawanan Jelang Pilkada
"Tapi perlu kita sadari, bukan karena manusia renovasi ini bisa terwujud tapi karena anugerah Tuhan, biar nama Tuhan yang dimuliakan,” ujar Gomar. Gereja harus terbuka untuk menjadi berkat bagi sesama dan juga terhadap sekeliling.
Gomar mencoba mengutip ungkapan Bung Karno, satukan kata dan perbuatan.
Sesuai pelaksanaan ibadah Minggu, acara dilanjutkan peresmian gedung yang ditandai dengan pemukulan Gong tiga kali oleh Tito, dan dilanjutkan penandatanganan prasasti bertempat di dalam gereja GKI Bintaro.
Tito Karnavian mengawali sambutan mengajak bahwa kita semua bersyukur kepada Tuhan kalau situasi pandemi sudah terkendalikan dengan baik, meski di beberapa negeri seperti Korea Utara, Amerika dan China masih dilanda Covid-19.
“Saya tersanjung karena diundang sahabat saya, Bang Ara bisa hadir meresmikan gereja ini. Saya awalnya tanya kenapa harus saya, nggak ada yang lain yang lebih tepat, lalu Pak Ara bilang, dulu Pak Soeparjo Rustam (Mendagri periode 1983–1988) yang meresmikan GKI Bintaro. Oh, baru saya paham, berarti saya cocok karena saya mendagri sekarang, tentu karena Bang Ara sahabat dekat saya,” ujarnya.
Selanjutnya mantan Kapolri ini melanjutkan bercerita saat bertugas di Papua, yang mengandalikan masyarakat Papua itu nomor satu gereja, kemudian adat baru pemerintah.
“Saya sudah terbiasa berdialog di gereja sewaktu menjadi Kapolda di Papua,” terangnya.
Oleh karena itu, menurut Tito merenovasi gereja atau membangun gereja adalah sebuah kehormatan, karena dalam ajaran kami (muslim), amal dan pahala pasti akan berkelanjutan.
“Saya yakin di dalam kitab Kristen juga banyak ayat menjelaskan pentingnya membangun dan merenovasi gereja,” kata Tito, yang juga menyampaikan bahwa dirinya akan menyumbang untuk GKI Bintaro, agar dapat pahala juga.
Namun ada penelitian menarik, menjelaskan hubungan variabel relegius dengan kejahatan, harusnya kan kejahatan itu lebih rendah di negara yang relegius, ternyata tidak demikian, dan Indonesia masuk top ten 10 besar negara religius.
Juga seperti Gana, Italia, Brasil dan Bangladesh, tapi justru di sana penjaranya penuh. Sebaliknya negara sekuler seperti Belanda, Finlandia dan negara lainnya justru penjaranya kosong. Seperti saya kutip semalam dalam Yakobus 2:12, intinya perbuatan tanpa iman sia-sia.
Yang paling utama bagaimana kita merealisasikan nilai-nilai iman dalam perbuatan nyata.
Kita harus menjaga bangsa kita, bangsa yang ditakdirkan pada awalnya plural.
Ada banyak suku bangsa. Ini harus dijaga, kalau tidak Indonesia bisa pecah.
Istimewanya, Tito Karnavian berkenan membawakan satu lagu spesial “You Wraise Me Up” dengan lantunan indah, lalu diselingi dengan lagu “Indonesia Tanah Air Beta” Juga tampil berduit dengan Once Mekel. [non]