Jakarta.WahanaNews.co - Lembaga survei SMRC merilis hasil survei elektabilitas menjelang Pilkada 2024 yang menunjukkan pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono tergeser ke posisi kedua oleh pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Apa yang menjadi faktor utama di balik kenaikan elektabilitas Pramono-Rano dan penurunan RK-Suswono?
Baca Juga:
KPU Kabupaten Tangerang Libatkan 420 Pekerja Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengungkapkan bahwa ada kemungkinan tiga faktor yang mempengaruhi hasil ini. Faktor pertama, menurutnya, adalah kinerja mesin politik KIM Plus yang dinilai belum berjalan maksimal.
"Pertama, mesin politik KIM Plus yang belum sepenuhnya bekerja maksimal karena sejak awal merasa di atas angin," kata Adi Prayitno saat dihubungi, Rabu (14/11/2024).
Dia menyebut mesin politik Pramono-Rano dalam kondisi terbaik. Dia mengatakan mesin politik paslon nomor urut 3 ini bekerja keras karena awalnya elektabilitas Pramono-Rano berada di posisi bawah.
Baca Juga:
Ketua KPU Probolinggo: Debat Publik Harus Meyakinkan Pemilih di Pilkada 2024
"Kedua, mesin politik Pram-Rano lebih solid dan militan karena sejak awal diposisikan underdog. Biasanya posisi underdog itu melipatgandakan semangat juang," ucapnya.
Faktor ketiga, lanjut dia, berkaitan dengan blunder para paslon yang terjadi belakangan.
"Mungkin juga terkait blunder calon seperti soal janda kaya yang sempat viral," imbuhnya.
Namun demikian, Adi menilai elektabilitas para paslon di Pilkada Jakarta masih mungkin berubah. Kerja paslon dan timses sampai akhir akan menjadi penentu.