Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta Selatan – Heri Safrijal seorang asal Kabupaten Aceh Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi oknum penipuan sejumlah pengusaha muda yang dijanjikan mendapatkan proyek di suatu kementerian.
Saya, Ary Rahman K, mewakili teman-teman yang menjadi korban penipuan menuliskan artikel ini, meminta Hari Safrijal untuk keluar dari persembunyiannya dan mengembalikan uang kami sekira Rp450 juta sebagai uang muka untuk besar pagu proyek sekira Rp5 miliar.
Baca Juga:
Drama Berlian Sintetik: Penyanyi Reza Artamevia Terseret Kasus Dugaan TPPU
Heri Safrijal belum lama ini, menghilangkan dari Jakarta. Sebagai partner bisnis Heri, kami merasa dirugikan karena tidak ada itikad baik maupun pertanggungjawaban untuk kembalikan dana perusahaan ratusan juta dikarenakan proyek yang dijanjikan tersebut zonk alias tidak ada.
Kronologisnya seperti ini
Pada 20 Mei 2024 Heri Safrijal, orang yang mengaku dari Aceh Jaya ini sebagai orang yang sudah saya kenal baik, pernah menawarkan saya proyek di salah satu kementerian (pendidikan).
Baca Juga:
Buronan Kasus Pencabulan di Madina Ditangkap, Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Beriming-iming akan mendapatkan pekerjaan tersebut, Heri Safrijal meminta saya dan grup rekanan perusahaan saya untuk menyiapkan sejumlah uang sebesar Rp450.000.000 dari total pagu pekerjaan sebesar Rp20 miliar.
Setelah terjadi kesepakatan, kami menyiapkan uang tersebut, dan saya menghantar dan menyerahkan langsung kepada Heri Safrijal pada malam hari, pukul 22.45 WIB di Cork & Screw PI (samping Grand Hyatt), Jakarta, Rabu (22/9/2024).
Setelah uang tersebut diserahkan kepada Heri Safrijal, dari waktu ke waktu Heri Safrijal selalu beralasan bahwasanya projek tersebut ada. Namun, kurang dari sebulan, setelah diperiksa tim teknis perusahaan, ternyata proyek tersebut tidak ada, zonk.
Mengetahui bahwa proyek tersebut zonk, kami berusaha untuk menghubungi saudara Heri Safrijal supaya kembalikan dana perusahaan tersebut. Ternyata nomor Heri Safrijal sudah tidak aktif alias sepertinya ganti nomor.
Kurang lebih 4 bulan kami mencari tahu keberadaan Heri Safrijal, nomornya sudah tidak bisa dihubungi. Kami coba lacak. Mencari informasi di kalangan teman-teman asal NAD yang sering nongkrong di warung Aceh di beberapa tempat di Jakarta pun tidak ada yang mengetahui keberadaan Heri.
"Saya minta dengan hormat saudara Heri Safrijal untuk hubungi saya dan segera kembalikan duit perusahaan grup saya, atau saya akan ambil langkah hukum. Saya punya alat 3 bukti berupa, bukti transfer uang Rp30 juta, rekaman suara perbincangan saya dengan Hari Safrijal, dan tangkap-layar percakapan tulisan pesan ponsel.
“Sudah berbulan-bulan saya sabar , mencari tahu keberadaan Heri dan berharap agar Heri Safrijal punya itik baik”.
Sejak artikel ini saya sampaikan, apabila tidak ada itikad baik maka, kami akan ambil langkah hukum. Saya sudah berkonsultasi dengan tim kuasa hukum saya, maupun pihak penegak hukum.
“Terus terang saya dan grup rekanan perusahaan saya merasa sangat dirugikan. Nama baik kami dirusak Heri Safrijal dan duit perusahaan ratusan juta dibawa kabur.”
[Redaktur: Hendrik I Raseukiy]