JAKARTA.WAHANANEWS.Co, Jakarta - Beberapa hari sebelumnya, saya banyak menulis isu lingkungan, hutan, dan daerah aliran sungai (DAS), terutama terkait bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) yang sangat besar dan memilukan. Kini saya kembali fokus membahas isu dan persoalan Jakarta.
Sebelumnya, saya juga kerap menulis tentang berbagai masalah di Jakarta, seperti banjir, sampah, kemacetan, dan isu-isu lainnya.
Baca Juga:
Kadishub Jakarta Minta Bus Angkutan Mudik Lebaran Yang Tak Layak Jalan Segera Lengkapi Persyaratan
Sebelumnya, tiga minggu lalu, tepatnya pada 17 September 2025, saya menulis artikel berjudul “Duet Pramono–Rano Perlu Mempertimbangkan Penggantian Kadishub DKI Syafrin Liputo karena Telah Menjabat Lebih dari Enam Tahun.”
Tulisan tersebut merupakan bagian awal yang secara khusus membahas persoalan di Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, mulai dari masa jabatan dan rotasi pejabat hingga berbagai isu lainnya, yang kemudian berlanjut dalam artikel ini.
Baiklah, saya melanjutkan pembahasan terkait masa jabatan Kadishub DKI Jakarta Safrin Liputo selama enam tahun lima bulan (6,5 tahun) sejak dilantik pada 8 Juli 2019, serta persoalan kemacetan di Jakarta.
Baca Juga:
Miris! 97 PNS di Dishub DKI Jakarta Diduga Terlibat Judi Online, Transaksi Capai Rp 1,4 M
Semoga uraian ini dapat menjadi masukan positif bagi Pemprov DKI Jakarta, khususnya bagi Gubernur Pramono Anung Wibowo dan Wakil Gubernur Rano Karno.
Izinkan saya menyampaikan pendapat bahwa bagi masyarakat Jakarta, kemacetan bukanlah cerita fiksi, melainkan kenyataan pahit yang harus mereka hadapi setiap hari. Publik berharap Dinas Perhubungan atau Dishub DKI Jakarta mampu menghadirkan langkah konkret dan terobosan nyata untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang semakin memburuk.
Dishub DKI tidak semestinya merasa puas hanya karena rilis TomTom Traffic Index 2024 menunjukkan peringkat kemacetan Jakarta turun menjadi posisi ke-90 dunia. Penurunan peringkat ini juga dibarengi kabar bahwa Jakarta bukan lagi kota termacet di Indonesia, karena Bandung kini berada pada posisi teratas, disusul Medan, Palembang, Surabaya, dan Jakarta di peringkat kelima.