WahanaNews-Jakarta | Partai Amanat Nasional (PAN) apresiasi Gubernur Anies Baswedan mengenai DKI turun peringkat kota termacet. Namun, PAN tak melupakan kerja dari gubernur DKI terdahulu.
"Kerja dalam pembenahan transportasi kota bukanlah kerja jangka pendek, hal ini juga merupakan hasil kerja berkelanjutan dari Gubernur terdahulu, tapi dapat dilanjutkan dan diselesaikan dengan sangat baik oleh Pak Anies," kata Anggota Komisi B dari Fraksi PAN DPRD DKI, Farazandi Fidinansyah, kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Saya mengucapkan selamat untuk Bapak Gubernur, atas capaian ini. Jangan cepat puas, perlu dijaga momentumnya dan ditingkatkan lagi kinerjanya," katanya.
Farazandi menilai ranking Jakarta turun sebagai kota macet versi TomTom Traffic Index tak lepas kaitannya dengan PPKM selama pandemi.
Namun dia juga menilai ada andil dari kerja Pemprov sebagai upaya mengurangi kemacetan.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Farazandi kemudian menyebutkan dua faktor keberhasilan Anies menurunkan ranking Jakarta dari kota termacet urutan 31 ke 46 tahun 2021.
Pertama, Anies dinilai berhasil mengintegrasikan moda transportasi umum.
"Para pengguna kendaraan umum terus meningkat sejak 2019. Serta peningkatan kualitas transportasi umum, lewat program Jaklingko," katanya.
Farazandi pun mengungkit soal DKI Jakarta mendapat penghargaan Sustainable Transportation Award (STA) tahun 2019.
"Jadi ini sebagai objektifitas kita dalam menilai, bukan penilaian internal saja," katanya.
Farazandi juga melihat kemampuan Anies untuk berkomunikasi. Sehingga antara pemerintah dengan kepolisian bisa bekerja sama mengurai kemacetan.
"Menurut saya, yang perlu diapresiasi, adalah koordinasi yang baik antar Pemprov dengan kepolisian daerah khususnya Direktorat Lalu Lintas (Polda Metro Jaya). Titik-titik kemacetan bisa dipetakan dan diurai lewat kinerja gabungan Dishub dan Ditlantas di lapangan," katanya.
Gubernur Anies Baswedan memamerkan data yang mencantumkan peringkat kemacetan Jakarta yang kini berada di posisi ke-46, turun 15 peringkat dari 2020.
Data tersebut berjudul 'Jakarta Makin Tidak Macet'.
Di lihat di akun Instagram pribadinya, Jumat (11/2), Anies mengunggah ulang postingan @dkijakarta yang mengunggah data tersebut.
Data tentang kemacetan itu berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh TomTom Traffic Index.
Tertulis bahwa saat ini Jakarta berada di peringkat 46 dari total 404 kota yang diukur.
Berikut data kemacetan Jakarta sejak 2017-2021:
2017: tingkat kemacetan 61 persen, posisi 4 kategori kota termacet di dunia
2018: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada posisi 7
2019: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada di posisi 10
2020: tingkat kemacetan 36 persen, dan berada di posisi ke 31
2021: tingkat kemacetan 34 persen, dan berada di posisi ke 46.
"Sejak 2017, peringkat Jakarta terus membaik. Pada 2020, Jakarta berhasil keluar dari peringkat 10 besar kota termacet di dunia. Kini Jakarta berada di peringkat 46 dengan tingkat kemacetan menurun 2 persen dibanding tahun sebelumnya," bunyi data tersebut.[non]