WahanaNews-Jakarta | Pemprov DKI Jakarta membantah upaya membuat sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon tidak efektif mengatasi banjir.
Di sisi lain, permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, terdampak banjir Kali Sunter dengan ketinggian sekitar 1 meter, Senin (1/11/2021).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan, banjir yang merendam Cipinang melayu lantaran hujan yang terlalu deras.
"Hujannya terlalu besar, hujannya tercatat 142 mili. Ini termasuk sangat-sangat lebat," kata Yusmada di Makasar, Jakarta Timur, Senin (1/11/2021).
Dia mencontohkan, ketinggian Pos Pantau Sunter Hulu yang pada pukul 12.00 WIB masih berstatus siaga empat atau normal, tapi pada pukul 16.00 WIB ketinggian naik menjadi siaga satu.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Tinggi muka air di Pos Pantau Sunter Hulu pada siaga 1 ini disebut Yusmada bertahan selama tiga jam, dampaknya debit air tidak sepenuhnya tertampung pada kedua waduk.
"Waduk itu kan punya kemampuan untuk menampung, ada efektivitasnya. Tapi kan kelebihan air terlalu banyak dia mengalir ke hilir," ujarnya.
Menurutnya, pembuatan sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon sudah cukup efektif untuk mengurangi debit air Kali Sunter agar tidak meluap ke permukiman.