WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hujan yang kian intens di penghujung tahun memicu peringatan serius, setelah BPBD DKI Jakarta mengungkap potensi tanah longsor yang mengintai sejumlah wilayah ibu kota seiring meningkatnya curah hujan.
Peringatan tersebut disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dan peta prakiraan curah hujan bulanan yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Baca Juga:
Mobil Terendam Banjir di Washington, Seorang Pria Tewas Usai Abaikan Penutupan Jalan
Analisis itu merujuk kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang menempatkan sejumlah wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dalam zona kerentanan menengah hingga tinggi terhadap gerakan tanah.
Di Jakarta Selatan, kawasan yang dinilai berpotensi terdampak meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
Sementara itu, di Jakarta Timur, wilayah rawan gerakan tanah mencakup Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, dan Pasar Rebo.
Baca Juga:
BPBD Sulteng Catat Fasilitas Umum Sojol Donggala Rusak Akibat Banjir Longsor
Pada zona kerentanan menengah, gerakan tanah berpeluang terjadi ketika curah hujan berada di atas normal, terutama di area yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan, gawir, atau lereng yang telah mengalami gangguan.
Adapun pada zona kerentanan tinggi, potensi gerakan tanah dinilai lebih besar dan dapat terjadi saat hujan lebat, termasuk kemungkinan aktif kembali pada lokasi-lokasi bekas gerakan tanah lama.
“Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” kata BPBD DKI Jakarta dalam unggahan media sosialnya, Sabtu (20/12/2025).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]