JAKARTA.WAHANANEWS.CO - Presiden Prabowo Subianto hadir dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional sekitar pukul 10.00 WIB di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5/2025).
Kehadiran Presiden Prabowo menjadi simbol nyata dukungan pemerintah terhadap perjuangan dan aspirasi kaum pekerja di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
May Day, Polres Sibolga Laksanakan Apel Patroli Gabungan Berskala Besar
Sambil melambaikan tangan, Presiden juga menyalami, dan menyapa massa buruh yang meneriakkan yel-yel perjuangan. Hal tersebut sebagai wujud apresiasi Kepala Negara kepada peserta yang telah hadir langsung.
Kehadiran Prabowo pada acara Hari Buruh Internasional Tahun 2025 ini merupakan momen bersejarah.
Presiden Prabowo merupakan presiden pertama yang hadir langsung pada peringatan Hari Buruh Internasional dalam 60 tahun terakhir.
Baca Juga:
Puncak May Day, Plt Wali Kota Bekasi Tekankan Pekerja Harus Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para buruh atas kontribusi mereka dalam membangun ekonomi nasional.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak pekerja dan meningkatkan kesejahteraan buruh.
“Selamat Hari Buruh Internasional. May Day. Saya minta dukunganmu, saya minta bantuanmu bersama-sama kita selamatkan kekayaan rakyat, kekayaan negara kita. Kekayaan rakyat, kekayaan negara harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Presiden.
Turut hadir acara adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Muzani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad, dan sejumlah Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih.
Juga Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Internasional Shoya Yoshida, dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Ely Rosita Silaban terlihat berada di lokasi.
Hadir pula Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Jumhur Hidayat, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nena Wea, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal.
Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo mengumumkan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, sebagai salah satu instrumen untuk mendukung penghapusan sistem outsourcing atau pekerja alih daya.
"Sebagai hadiah untuk kaum buruh hari ini, saya akan segera membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional," kata Presiden Prabowo di hadapan ribuan buruh yang hadir.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional merupakan sebuah badan yang akan melibatkan tokoh-tokoh buruh dari seluruh Indonesia.
Menurut dia, dewan ini akan bertugas memberikan nasihat kepada Presiden terkait perbaikan undang-undang dan regulasi yang dinilai tidak berpihak kepada pekerja.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menegaskan dukungannya terhadap usulan penghapusan sistem outsourcing yang selama ini menjadi sorotan para buruh.
Ia menyebut, Dewan Kesejahteraan Buruh akan turut mempelajari secara mendalam mekanisme transisi menuju penghapusan sistem tersebut, dengan tetap mempertimbangkan iklim investasi.
"Kita ingin hapus outsourcing. Tapi saudara, kita juga harus realistis, harus menjaga kepentingan para investor juga. Kalau mereka tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja," ujar Presiden.
Langkah-langkah lain yang juga diumumkan termasuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK untuk mengantisipasi pemutusan hubungan kerja secara sepihak, serta percepatan pembahasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan RUU perlindungan pekerja laut serta sektor perikanan.
Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa negara tidak akan tinggal diam jika terjadi ketidakadilan terhadap para buruh.
"Bila perlu, negara akan turun tangan," tegasnya.
Pidato Presiden Prabowo ini disambut antusias oleh para pimpinan serikat buruh, termasuk Said Iqbal dan Jumhur Hidayat, yang turut hadir dalam peringatan May Day tersebut.
[Redaktur: Jupriadi Sianturi]