JAKARTA.WAHANANEWS.CO, Jakarta Utara - Jakarta Utara telah ditetapkan sebagai kota percontohan dalam implementasi roadmap pengelolaan sampah Jakarta. Keputusan ini diumumkan dalam Apel Kesiapan Aksi Implementasi Roadmap Pengelolaan Sampah Jakarta yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, pada Senin (17/2/2025).
Dalam amanatnya Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurrofiq menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah di Jakarta.
Baca Juga:
Korupsi Pengelolaan Sampah Rp 75,9 Miliar di Tangsel Terbongkar
"DKI Jakarta menghasilkan 8.607,26 ton sampah per hari pada 2023, dengan 86,69% di antaranya masih bergantung pada TPST Bantargebang. Hal ini membebani kapasitas TPA dan menyebabkan lebih banyak sampah ditimbun di landfill," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Jakarta harus beralih dari sistem yang hanya mengandalkan pembuangan ke TPA menuju industrialisasi pengolahan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Pemilihan Jakarta Utara sebagai percontohan dilakukan berdasarkan analisis situasi yang dilakukan oleh Tim Kolaborasi Percepatan Pengelolaan Sampah Jakarta.
Baca Juga:
Kasus Kelola Sampah Rp75,9 Miliar, Kadis Lingkungan Hidup Tangsel Jadi Tersangka Korupsi
Prioritas utama dalam implementasi roadmap ini adalah peningkatan pemilahan sampah dari sumbernya serta pemanfaatan sampah melalui kerja sama multipihak.
Saat ini, DKI Jakarta memiliki 2.287 bank sampah yang mampu menangani sekitar 6,13% dari total sampah harian.
Pemerintah menargetkan pembentukan bank sampah di 870 RW, yang mencakup 31% dari total RW di Jakarta, serta pembinaan terhadap bank sampah yang telah ada.
Selain itu, pengolahan sampah organik juga menjadi fokus utama. Saat ini, terdapat 278 rumah maggot dengan total sampah yang terolah mencapai 913 ton per tahun, serta pengomposan yang mengurangi 1.451 ton sampah per tahun.
Ke depan, pengembangan teknologi pengolahan sampah organik akan diperkuat, termasuk pembentukan dan pembinaan pengolah sampah organik seperti kompos dan maggot Black Soldier Fly.
Pj. Gubernur Teguh Setyabudi menambahkan bahwa roadmap pengelolaan sampah Jakarta akan dilaksanakan secara bertahap dari hulu hingga hilir.
"Di hulu, kami akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah dan penguatan bank sampah. Di bagian tengah, optimalisasi TPS3R akan menjadi fokus, sementara di hilir, peningkatan fasilitas RDF dan kemitraan dengan swasta akan dikembangkan untuk mengurangi sampah yang berakhir di TPA," jelasnya.
Dengan implementasi roadmap ini, Jakarta Utara diharapkan menjadi model bagi wilayah lain dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan di Jakarta.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]