Jakarta.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran merespons positif masuknya delapan ritel asing baru ke sejumlah mal premium di Jakarta.
Fenomena ini dinilai sebagai sinyal kuat meningkatnya kepercayaan investor global terhadap daya beli masyarakat sekaligus menegaskan posisi kawasan aglomerasi Jabodetabekjur sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kelas dunia.
Baca Juga:
Jadi Pusat Investasi Dunia, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Kazakhstan Investasi di IKN
MARTABAT Prabowo-Gibran menilai geliat sektor ritel tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan berkaitan erat dengan konsolidasi kawasan metropolitan yang semakin terintegrasi.
Masuknya merek-merek global dinilai memperkuat fungsi Jakarta dan sekitarnya bukan hanya sebagai pusat konsumsi nasional, tetapi juga sebagai magnet ekonomi regional di Asia Tenggara.
Ketua Umum Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, mengatakan tren tersebut merupakan indikator bahwa Jakarta dan kawasan aglomerasinya telah memasuki fase baru sebagai kota global.
Baca Juga:
AS-Korsel Tegang, 316 Pekerja Hyundai-LG Dipulangkan Setelah Ditahan di Georgia
Menurutnya, keputusan ritel internasional membuka gerai perdana di mal-mal Jakarta menunjukkan pengakuan dunia terhadap stabilitas ekonomi dan potensi pasar Indonesia.
“Masuknya delapan ritel asing ini merupakan refleksi kepercayaan jangka panjang terhadap kekuatan ekonomi perkotaan Indonesia. Jakarta dan aglomerasi Jabodetabekjur semakin dipersepsikan sebagai ekosistem urban yang matang, kompetitif, dan menjanjikan,” ujar Tohom, Selasa (30/12/2025).
Ia menambahkan, keberadaan ritel global juga akan mendorong peningkatan standar layanan, kualitas ruang publik, serta inovasi di sektor pusat perbelanjaan.
Dampak lanjutannya, kata dia, adalah terbukanya lapangan kerja baru dan menguatnya rantai pasok industri kreatif serta UMKM lokal yang berinteraksi dengan ekosistem mal premium.
Sebagaimana diketahui, delapan ritel asing yang akan meramaikan mal-mal Jakarta berasal dari berbagai negara dan kategori.
Di antaranya Samyuga dari Korea Selatan yang akan hadir di Lippo Mall Puri, Red Wings Shoes dari Amerika Serikat di Lotte Mall Jakarta, Samsonite Black Label di Plaza Indonesia, Roborock di Puri Indah Mall, serta Niku Niku Oh!Kome dari Jepang di Central Park.
Selain itu, ritel F&B asal China, Chagee, akan membuka sejumlah gerai di berbagai lokasi strategis, disusul 88 Seoul by Cupbop dan Hennessy.
Tohom menilai, konsentrasi masuknya merek global ke mal premium juga menjadi penanda adanya kesenjangan yang makin nyata antara pusat perbelanjaan kelas atas dan kelas bawah.
Namun, menurutnya, hal tersebut harus dibaca sebagai dorongan untuk melakukan transformasi, bukan ancaman semata.
“Mal premium mampu bertahan karena mereka menjual pengalaman, bukan hanya transaksi. Ini menjadi pelajaran penting bagi pengelola kawasan dan pemerintah daerah agar pembangunan kota tidak berhenti pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada kualitas pengalaman warganya,” jelas Tohom.
Tohom yang juga Sebagai Ketua Aglomerasi Watch ini mengungkapkan bahwa tren ini harus diikuti dengan tata kelola kawasan yang lebih terintegrasi.
Ia menilai pertumbuhan ritel dan gaya hidup global akan optimal jika didukung konektivitas transportasi, kebijakan tata ruang yang sinkron, serta kolaborasi lintas daerah di kawasan Jabodetabekjur.
“Jika aglomerasi ini dikelola secara visioner dan berkeadilan, maka Jakarta dan sekitarnya bukan hanya menjadi pasar bagi merek global, tetapi juga pusat lahirnya kekuatan ekonomi baru yang berdaya saing internasional,” pungkasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]