WahanaNews Jakarta.co - Kebijakan gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi yang menutup sementara 24 tambang di Jawa Barat sebagai sumber utama bahan material konstruksi bangunan dan kebutuhan kontruksi lainnya menimbulkan efek domino terhadap pelaksanaan proyek-proyek konstruksi di DKI Jakarta.
Imbasnya, serapan anggaran APBD DKI Jakarta tahun ini hampir bisa dipastikan tak terserap optimal dan berdampak luas pada berbagai sektor baik penyerapan tenaga kerja buruh bangunan maupun peningkatan ekonomi kerakyatan.
Baca Juga:
Perkuat Sinergi Infrastruktur Pondok Pesantren, Kementerian PU Tandatangani Kesepakatan Bersama Tiga Kementerian
Dampak lain yang makin menguat dan meresahkan kalangan pengusaha/ kontraktor yakni kenaikan harga yang cukup signifikan menjadi potensi kerugian tersendiri.
Menanggapi fenomena tersebut, ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Seluruh Indonesia (Gapensi) Jakarta Timur, Sutrisno Sianturi mengatakan pihaknya yang terhimpun dalam asosiasi kontraktor konstruksi telah berkirim surat ke Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
“Kami minta pak Gubernur Pramono Anung Arif menyikapi keadaan ini. Agar membuat kebijakan yang tidak merugikan para pihak. Sebab kami kontraktor terikat harga final dan tidak bisa menyesuaikan perubahan harga dari distributor," kata Sutrisno kepada awak media, Rabu (22/10).
Baca Juga:
Kementerian PU Percepat Pelaksanaan Inpres Jalan Daerah 2025
Sutrisno mengatakan para pengusaha konstruksi khawatir tidak sanggup menyelesaikan kontraknya tepat waktu akibat terhambatnya rantai pasok bahan baku konstruksi/material bangunan yang selama ini didatangkan dari wilayah Jawa Barat.
Dia menguraikan, “Selain kerugian karena kenaikan harga oleh distributor, juga kesulitan mendapatkannya. Begitu juga kemungkinan resiko akibat keterlambatan akan berdampak kena pinalti denda. Dan yang paling mengerikan itu bisa terancam di black list,” jelasnya.
Kekhawatiran ini semakin nyata karena pihaknya sudah mendapatkan pemberitahuan tertulis kendala produksi dan kenaikan harga yang cukup memberatkan kalangan industri semen dari 7 produsen Beton dan Batu dari semua jenis,” jelas Sutrisno.