WahanaNews-Jakarta | PT PLN (Persero) terus melakukan percepatan guna mengakselerasi tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Tak hanya memberikan fasilitas bagi pemilik kendaraan listrik pribadi tetapi juga untuk transportasi publik.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
PLN melalui Unit Induk Distribusi Jakarta Raya memasok listrik sebesar 2.500.000 Volt Ampere (VA) untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT Mayasari Bakti yang akan menjadi charging station bagi 30 unit bus listrik operasional Transportasi Jakarta (TransJakarta).
Kepala Divisi Teknik Armada PT TransJakarta, Erawan Hermansyah, menyebutkan target tahun 2030 sudah beroperasi 10 ribu bus listrik di Jakarta. Realisasi pengadaannya saat ini sudah dilakukan bertahap.
“SPKLU di pool bus listrik ini merupakan yang pertama di Indonesia,” ujar Erawan.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan, mengatakan bahwa PLN siap mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. PLN siap memastikan tersedianya pasokan listrik maupun model bisnis kerja samanya.
“Di manapun SPKLU, listriknya pakai PLN, pasokan listrik di Jakarta cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan energi listrik, termasuk untuk pendirian SPKLU ataupun home charging bagi pemilik kendaraan listrik pribadi. Beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 5.351 MW (Megawatt) dan masih ada cadangan daya 2700 MW dari total daya mampu PLN Jakarta, jadi secara pasokan masih aman sekali,” tambahnya.
Suplai listrik sebesar 2.500.000 VA untuk SPKLU milik PT Mayasari Bakti ini merupakan bentuk dukungan dari PLN kepada PT Mayasari Bakti dan juga PT TransJakarta untuk beralih dari moda transportasi berbahan bakar minyak dan gas bumi ke moda transportasi listrik sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi karbon dan penggunaan sumber energi fosil.