Bantuan juga harus menyasar petani yang, tanpa adanya bantuan, tidak akan menggunakan input secara optimal, terutama karena alasan keterjangkauan.
"Harus ada pembedaan antara penggunaan input tidak optimal karena harga atau pengetahuan petani," imbuhnya.
Baca Juga:
ESDM dan PLN Terangi 112 Rumah di Minahasa, Wujudkan Program “Merdeka dari Kegelapan”
Terakhir, kebijakan input termasuk pupuk bersubsidi, Aditya bilang harus memiliki target, indikator keberhasilan, dan didukung perencanaan dan evaluasi yang jelas.
"Jika target kebijakan sudah tercapai, atau evaluasi menunjukkan subsidi input tidak berhasil mencapai target, maka harus ada exit strategy berupa phasing out subsidi atau pengalihan ke program lain," tutupnya. [non]