WahanaNews-Jakarta | Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo meyakini peralihan kendaraan konvensional ke listrik di Indonesia akan terjadi secara alamiah. Hal ini karena masyarakat akan teredukasi dan paham keunggulan kendaraan listrik.
"Dengan seluruh kelebihan kendaraan berbasis listrik ini, pergeseran mobil dan motor akan berjalan secara alamiah, karena market membutuhkannya," kata Darmawan setelah menyerahkan Renewable Energy Certificate(REC) kepada Istana Kepresidenan RI di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Baca Juga:
Sejarah Raksasa Otomotif Toyota, Mulai Berdirinya dan Bagaimana Ia Masuk Indonesia
Darmawan mengaku berdasarkan info dari industri otomotif, saat ini pemesanan mobil listrik membutuhkan inden atau masa tunggu hingga tiga bulan lamanya.
"Artinya animo masyarakat cukup tinggi," ujarnya.
Menurut Darmawan kendaraan konvensional memakan biaya sekitar Rp15 ribu per liter dan apabila dibandingkan dengan kendaraan berbasis listrik ada pada kisaran Rp2.000 per liter.
Baca Juga:
Kemitraan dengan UMKM Jadi Kunci Wujudkan Industrialisasi Sektor Otomotif
Kemudian jika menilik dari tingkat emisi karbon, kendaraan konvensional menyisakan sekitar 2,4 kg karbon untuk setiap liter bensin.
"Sementara per liter listrik emisi karbonnya hanya sekitar 1,2 kg, turun 50 persen, itu kalau listriknya dari batu bara. Tapi listrik kami sudah berbasis kepada energi baru terbarukan (EBT) yang porsinya akan terus meningkat, tentu saja penurunannya jauh lebih drastis seiring berjalannya waktu," kata Darmawan.
Di sisi lain, Darmawan menyebut kebutuhan energi bagi kendaraan berbasis bahan bakar minyak lebih dari 60 persen harus dipenuhi dari impor.