Oleh karena itu, perolehan poinnya sama dengan Shafira yaitu 7 poin. Alhasil, juara kategori putri Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 sekaligus penentuan peraih tiket lolos ke Piala Dunia Catur harus ditentukan berdasarkan nilai tie break.
Shafira masih kalah 40 poin dalam perhitungan nilai tie break sampai dengan babak kedelapan.
Baca Juga:
Pesan Wali Kota hingga Kasudin Pendidikan Jakbar Saat Hari Pendidikan Nasional 2025
Dia mengoleksi 2206 poin berbanding 2246 milik Amgalan. Namun, berkat kemenangannya atas Turmunkh Munkhzul di babak kesembilan, Shafira unggul nilai tie break atas Amgalan dengan 2218 berbanding 2208 atau terpaut 10 poin.
Dengan prestasinya ini, Shafira menjadi pecatur Indonesia keempat yang pernah lolos ke Piala Dunia Catur setelah Grand Master (GM) Utut Adianto, GM Susanto Megaranto, dan Grand Master Wanita (GMW) Medina Warda Aulia.
Atas hasil ini, Shafira pun berhak atas trofi dan hadiah uang sebesar 1.500 dolar AS. Selain itu, Shafira—pemain non-unggulan di ajang ini—juga sukses menaikkan elo rating secara signifikan, dari sebelumnya 1983 naik tajam menjadi 2378.
Baca Juga:
Sudin LH Jakarta Barat Optimalisasi Mesin Pemilah Sampah Terbaru di Lingkup RW
Profil Shafira
Dikutip dari Kompas.id, Shafira adalah pecatur putri yang paling pesat kemajuannya dalam setahun terakhir.
Pecatur asal Sleman, Yogyakarta ini sebelumnya, Shafira menjuarai PON Aceh-Sumut 2024 pada nomor catur standar perseorangan.