Namanya tidak pernah diperhitungkan dalam dunia catur nasional sebelum PON karena kalah bersaing dengan WGM Medina Warda Aulia, WGM Irene Kharisma Sukandar, WIM Ummi Fisabilillah, WIM Chelsie Monica Sihite, dan WIM Laysa Latifah.
Namun, dalam ajang PON, Shafira menahan Chelsie, lalu mengalahkan Irene dan Ummi.
Baca Juga:
Pesan Wali Kota hingga Kasudin Pendidikan Jakbar Saat Hari Pendidikan Nasional 2025
Atas keberhasilan itu, Persatuan Catur Seluruh Indonesia memberikan lebih banyak kesempatan bagi Shafira untuk tampil di ajang internasional.
Sebelumnya, dalam usia 11 tahun, bakat Shafira mulai terlihat pada ajang Perang Bintang Muda U-14 di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/7/2019).
Saat itu, Shafira menahan remis Candidate Master (CM) Aditya Bagus Arfan yang berusia 13 tahun.
Baca Juga:
Sudin LH Jakarta Barat Optimalisasi Mesin Pemilah Sampah Terbaru di Lingkup RW
Aditya adalah pecatur remaja terbaik saat itu dan dilatih langsung oleh GM Andrei Kovalev dari Belarus. Aditya kini sedang berjuang untuk meraih gelar Grand Master.
Pada 2016, saat berusia delapan tahun, Shafira memulai perjalanannya dalam kejuaraan nasional dan langsung menjadi juara untuk kategori umur di bawah 9 tahun.
Setahun kemudian, pada Kejuaraan Catur Antarpelajar Asia 2017 yang berlangsung di kota Panjin, Provinsi Liaoning, China, Shafira memperoleh medali perunggu di kelompok umur 11 tahun putri.