Fokus Prabowo berikutnya kata Nikson adalah program makan bergizi gratis (MBG) yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Hari ini terlalu banyak laporan yang menyatakan ada kekurangan-kekurangan di sana-sini, dan Presiden harus turun tangan. Jangan sampai program yang bagus ini hanya oleh karena ada kekurangan satu-dua kasus, jadi dianggap program yang tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Ini kan bahaya,” jelasnya.
Baca Juga:
Prabowo Bertolak ke New York Sampaikan Pidato di Sidang Umum PBB
Ia menjelaskan bahwa dari kasus-kasus yang muncul, ia sendiri tidak tahu apakah ada orang yang melakukan sabotase, namun di sisi lain yang namanya program baru pasti ada kekurangan apakah itu oleh pelaku kegiatan sendiri (BGN) atau pelaksana di lapangan.
Lalu fokus berikutnya menyangkut Koperasi Merah Putih yang juga penuh kehati-hatian. Dijelaskan Nikson, kita harus memahami niat Presiden Prabowo yang menggadang-gadang berdirinya Koperasi Merah Putih sampai 80 ribu.
“Tapi kita melihat tidak mudah dalam waktu yang singkat mengharapkan bisa langsung berjalan rapi dengan 80 ribu koperasi. Mungkin perlu ditata ulang, artinya ada langkah-langkah yang terukur,” ungkapnya.
Baca Juga:
Gedung Mako Pasukan Gegana Korbrimob Polri Resmi Bernama “Jusuf Manggabarani"
Misalnya, kata Nikson, di buat dulu di daerah-daerah prioritas yang menjadi pilot project. Jangan secara massif dulu, sementara banyak daerah belum siap.
“Termasuk sumber pendanaannya yang diharapkan dari perbankan. Ini yang perlu mendapat perhatian dari presiden,” kata Nikson.
Terakhir menurut Nikson, beberapa kalangan juga mengharapkan reshuffle lanjutan dalam kabinet Presiden Prabowo.