Jakarta.WahanaNews.co - Seluruh perwakilan partai politik (parpol) dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, menggelar pertemuan untuk membahas persiapan menghadapi putaran kedua Pilkada Jakarta 2024.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Senin malam, 2 Desember 2024, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Riza Patria (Ariza), mengungkapkan bahwa agenda utama pertemuan ini adalah membahas jalannya proses rekapitulasi suara manual berjenjang di setiap tingkatan, sekaligus memastikan pengawalan ketat terhadap suara yang sudah masuk.
Baca Juga:
Angka Golput di Pilgub DKI Jakarta 2024 Tembus 3,4 Juta, Lampaui Perolehan Suara Pram-Rano
“Kami berkomitmen mengerahkan seluruh jejaring dan sumber daya yang ada untuk mengawal hasil rekapitulasi suara. Setiap suara yang diberikan oleh masyarakat akan dijaga dengan penuh tanggung jawab,” ujar Ariza.
Pertemuan ini juga menjadi ajang konsolidasi antara partai pengusung untuk menyusun strategi efektif menuju putaran kedua. Dukungan penuh dari koalisi dinilai menjadi kunci penting dalam memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di Pilkada Jakarta 2024.
kampanye itu dua liter, di masa tenang itu naik sampai lima liter," kata Ariza dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (3/11/2024).
Baca Juga:
Angka Partisipasi Pilkada Jakarta Terendah Sepanjang Sejarah, Tim Rido Kritik Kinerja KPU
Ariza menyatakan, bentuk kecurangan lain yang juga muncul secara terang benderang dan telah dikonfirmasi oleh penyelenggara pilkada ialah surat suara yang dicoblos oleh petugas di TPS 28, Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur.
Dia mengatakan, ada belasan surat suara yang sengaja dicoblos oleh petugas pada bagian foto pasangan Cagub-Cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
"Tidak menutup kemungkinan kecurangan yang sama dilakukan di TPS lain," kata Ariza.
Komitmen Tak Melakukan Kecurangan
Padahal, lanjutnya pasangan RIDO sudah menjaga komitmen untuk tak melakukan tindakan-tindakan curang selama proses Pilkada Jakarta. RIDO diklaim berjuang meyakinkan pemilih melalui program-program yang disiapkan untuk Jakarta yang lebih baik.
"Bagi pasangan RIDO sejak awal, Pak Ridwan sudah menyampaikan di awal-awal sekali, di masa kampanye, bahwa kita tidak akan melakukan money politik atau bagi-bagi amplop atau bentuk apapun yang merupakan bentuk-bentuk kecurangan," kata Ariza.
Sayangkan Rendahnya Partisipasi
Tidak hanya itu, kubu Ridwan Kamil-Suswono juga menyayangkan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024. Diketahui, jutaan pemilih tidak datang ke TPS saat hari pencoblosan.
Ariza menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada Jakarta 2024. Di antaranya, Ariza menuding, bahwa pemilih yang memiliki hak suara tidak mendapat undangan untuk memilih.
"Tidak sedikit ditemukan (pemilik hak suara tidak datang ke TPS) dikarenakan tidak menerima undangan. Dan juga yang lain perlu kami sampaikan juga, memang ditemukan beberapa hal diantaranya yang sudah pindah tapi bisa mencoblos, yang meninggal juga bisa mencoblos," kata dia.
[Redaktur: Andri Frestana]