Selain itu, Pemprov DKI juga rutin melakukan pengerukan di kali atau sungai, waduk atau situ atau embung, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur.
Lebih lanjut, Ika mengatakan pihaknya juga membangun lima sistem polder atau pompa, dua pompa stasioner sedang direvitalisasi, 580 unit pompa stasioner tersebar di 202 lokasi, dan 557 unit pompa bergerak yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta.
Baca Juga:
Pj Gubernur DKI Minta Percepatan Pembangunan Tanggul Laut Cegah Rob Utara
"Lalu ada 845 unit pintu air di 589 lokasi, 254 unit alat berat, 460 unit truk pengangkut, dan menyiagakan 4.013 personel pasukan pengendalian banjir dan pengelolaan pesisir pantai," ucap Ika.
Upaya selanjutnya yakni mengatasi banjir pasang laut (rob) melalui percepatan proyek pembangunan kawasan pesisir terintegrasi ibu kota negara atau national capital integrated coastal development (NCICD) fase A di utara Jakarta.
Salah satu dari pembangunan NCICD fase A adalah pengadaan tanggul pengaman pantai di kawasan Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong (Kawasan Cilincing-Marunda).
Baca Juga:
Tips Aman Gunakan Listrik Saat Ditinggal Liburan
"Pembangunan pompa dan pintu air di muara sungai, serta sistem pengawasan dan peringatan dini banjir rob," ucap Ika.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Santoso menyebut revitalisasi beberapa lokasi sungai, percepatan pembuatan turap, dan pembangunan sodetan menjadi menjadi solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta Barat (Jakbar).
Revitalisasi sungai yang dimaksud salah satunya yakni Kali Semongol di kawasan Kalideres dan beberapa lokasi lainnya dan mempercepat pembangunan turap beton.