Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya siap mendukung Proyek strategis nasional pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), khususnya Stasiun Halim, salah satu stasiun di wilayah Jakarta dari empat stasiun yang dilintasi kereta cepat di fase awal.
PLN mensuplai listrik dengan total daya hingga 10,38 MVA yang terdiri dari 2 ID Pelanggan menggunakan tarif layanan khusus. Penyaluran tenaga listrik ke Proyek KCJB Stasiun Halim ini dilaksanakan sesuai target energize atau power-on yaitu pada tanggal 18 April 2023.
Baca Juga:
Hingga Awal Oktober 2023, Pemerintah Selesaikan 170 PSN Senilai Rp1.299,41 Triliun
“Apresiasi untuk PT KCIC, saya paham pembangunan proyek strategis ini merupakan proses yang panjang. Semoga progressnya berjalan lancar dan berkembang sampai ke kota-kota tujuan lain selain Bandung dan Jakarta.” ungkap Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN UID Jakarta Raya, saat menyerahkan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik kepada pihak KCIC pada Kamis, 11 Mei 2023.
Sebelumnya, PT KCIC juga menggunakan listrik sementara sebesar 197 kVA dan 53 kVA untuk pembangunan Gedung Kantor dan pembangungan awal site KCJB Stasiun Halim di Tol Jakarta - Cikampek KM 0+800 yang berlangsung sejak tahun 2019 hingga tahun 2021. Saat ini kantor KCIC juga telah dilayani dengan listrik PLN berkapasitas 500 kVA. Sedangkan daya listrik sebesar 10,38 MVA di Stasiun Halim digunakan untuk sarana operasional stasiun kereta listrik yang berkecepatan 350 km/jam. Selain itu juga untuk melistriki kawasan Stasiun Halim yang direncanakan menjadi superblok berupa kantor, hotel, supermall, dan hotel.
Allan Tandiono, Direktur Project Management Office KCIC, menyatakan terima kasihnya kepada PLN, “Sejak awal pembangunan sampai energize, lancar sekali kordinasi dengan PLN. Terima kasih atas bantuan tim PLN.”
Baca Juga:
Kebutuhan Listrik Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PLN Pastikan Aman
Allan menambahkan dengan penggunaan listrik sebagai bahan bakar, KCJB sekaligus mendukung energi hijau. Hal tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada konferensi G20 di mana Indonesia turut berkontribusi dalam menangani perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
"Ini adalah energi hijau yang menjadi langkah awal yang baik untuk memastikan bahwa pembangunan daerah dan negara masih mementingkan keberlanjutan planet kita ini." tambah Allan.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang trase 142,3 km yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung, Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki empat stasiun pemberhentian yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar dengan satu depo yang berlokasi di Tegalluar. Setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah.
“Kami siap mendukung pembangunan infrastruktur di Jakarta. Pasokan listrik Jakarta disuplai dari 6 subsistem dengan total kapasitas pasok mencapai 8.848 MW. Dengan kondisi tersebut, dipastikan bahwa suplai listrik Jakarta siap digunakan untuk pengembangan dan pembangunan demi kemajuan bangsa,” tutup Doddy.
[Redaktur: Amanda Zubehor]