Menurut Tohom, fasilitas ini akan memangkas ketergantungan uji kendaraan di luar negeri sekaligus menurunkan biaya produksi nasional.
“Efisiensi ini pada akhirnya akan dirasakan konsumen, baik dari sisi harga maupun kualitas kendaraan,” katanya.
Baca Juga:
Kementerian PU Cek Struktur Jembatan dan Perkuat Tebing Sungai Batang Anai Pascabencana di Jembatan Kembar Margayasa Tanah Datar
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menyebutkan bahwa proyek strategis seperti ini memperlihatkan wajah baru kawasan Jabodetabekjur sebagai satu kesatuan aglomerasi modern.
“Bekasi tidak bisa lagi dipandang sebagai daerah penyangga semata. Dengan infrastruktur kelas dunia, Bekasi adalah bagian inti dari kota global Jabodetabekjur,” ujarnya.
Ia mendorong agar pemerintah pusat dan daerah menjaga kesinambungan pembangunan kawasan, mulai dari konektivitas transportasi, tata ruang, hingga penguatan SDM lokal.
Baca Juga:
Menteri Dody Tinjau Ruas Tol Yogyakarta–Bawen Seksi 6, Siap Dukung Kelancaran Nataru 2025 dan Lebaran 2026
Tohom juga mengapresiasi penggunaan produk dalam negeri dan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam pembangunan proyek tersebut.
Menurutnya, pendekatan ini menciptakan efek ganda ekonomi sekaligus memperkuat kemandirian industri konstruksi nasional.
“Inilah model pembangunan yang ideal: berstandar global, tetapi berakar kuat pada kapasitas nasional,” pungkasnya.