WahanaNews-Jakarta | PT PLN (Persero) perkirakan konsumsi listrik untuk Provinsi DKI Jakarta jelang Lebaran 2022 akan menurun.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, berdasarkan tren di masing-masing wilayah Jawa, Madura, dan Bali, beban puncak biasanya sekitar 28 ribu hingga 29 ribu MW.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
"Tapi khusus untuk Lebaran memang menurun menjadi sekitar 22 ribu MW, prediksinya menurun," kata Darmawan di PLTU Suralaya, Banten, baru-baru ini.
Darmawan menjelaskan, penurunan konsumsi listrik karena kegiatan perkantoran maupun industri banyak yang libur.
"Kemudian banyak sekali penduduk di daerah Jakarta, Jawa bagian barat itu bergerak mudik. Sehingga kami melihat memang ada penurunan pemakaian listrik pada saat H-7 sampai H+7 Lebaran," papar Darmawan.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
Melihat kondisi tersebut, kata Darmawan, PLN mempersiapkan seluruh sistem agar pasokan listrik disesuaikan dengan menyeimbangkan antara pasokan dengan kebutuhan.
"Kami pun telah melakukan apel siaga. Tujuannya apa? Kami mempersiapkan agar lebaran ini bisa berjalan lancar, pasokam listriknya andal tanpa ada pemadaman," ujarnya.
Darmawan menjelaskan, penurunan konsumsi listrik karena kegiatan perkantoran maupun industri banyak yang libur.
"Kemudian banyak sekali penduduk di daerah Jakarta, Jawa bagian barat itu bergerak mudik. Sehingga kami melihat memang ada penurunan pemakaian listrik pada saat H-7 sampai H+7 Lebaran," papar Darmawan.
Melihat kondisi tersebut, kata Darmawan, PLN mempersiapkan seluruh sistem agar pasokan listrik disesuaikan dengan menyeimbangkan antara pasokan dengan kebutuhan.
"Kami pun telah melakukan apel siaga. Tujuannya apa? Kami mempersiapkan agar lebaran ini bisa berjalan lancar, pasokam listriknya andal tanpa ada pemadaman," ujarnya.
Selain itu, Darmawan menyebut PLN memastikan objek vital dalam rangka Lebaran seperti tempat ibadah maupun lapangan untuk solat Ied, rumah sakit, kantor kepala daerah, dan lainnya mendapatkan pasokan listrik secara andal.
"Tadi juga kami mengerahkan untuk Jawa, Madura, Bali, 20 ribu pasokan kami yang bergerak di lapangan dengan seluruh peralatannya. Kemudian untuk seluruh Indonesia jumlahnya 48 ribu yang kami siapkan," tutur Darmawan. [non]