Tohom juga mengapresiasi gagasan DPRD terkait penggunaan road sweeper truck untuk mengatasi keterbatasan SDM dalam pemeliharaan kebersihan lahan terminal yang luas.
Ia menganggap model semacam ini sesuai dengan tren global transport management yang mengedepankan efisiensi dan otomasi.
Baca Juga:
Dorong Integrasi Wisata, MARTABAT Prabowo–Gibran Sambut Positif Jalur Kereta Jakarta–Cianjur
Menurutnya, peningkatan kualitas terminal akan berdampak langsung pada minat masyarakat kembali menggunakan angkutan umum berbasis bus.
Pada alinea tengah ini, Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch menegaskan bahwa modernisasi terminal merupakan elemen kunci untuk mengakselerasi visinya mengenai “Aglomerasi Jabodetabekjur sebagai Megacity Baru Asia Tenggara”.
"Aglomerasi tidak bisa hanya diukur dari kepadatan ekonomi. Ekosistem transportasinya harus rapi, bersih, dan berteknologi. Di banyak negara, terminal bus justru menjadi etalase kultur kota," kata Tohom.
Baca Juga:
Aglomerasi Solo Raya Kian Mendunia, MARTABAT Prabowo–Gibran Tegaskan Kawasan Ini Layak Jadi Sentra Investasi Strategis
Ia menambahkan bahwa pemasangan videotron sebagai papan informasi bukan hanya menambah daya tarik, tetapi juga membuka peluang edukasi keselamatan, integrasi teknologi, hingga potensi ekonomi melalui iklan digital.
Lebih jauh, Tohom menilai bahwa pembenahan terminal juga akan meningkatkan user experience bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baginya, infrastruktur dasar seperti terminal bus seringkali menjadi titik pertama yang membentuk persepsi tentang kualitas tata kelola kota.