JAKARTA.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengeruk lumpur dan membangun sumur resapan di Patra, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet untuk mencegah banjir di kawasan itu.
"Pencegahan banjir di kawasan Patra ini dilakukan dengan melakukan pengerukan sedimen lumpur maupun sampah di Kali Cideng, Saluran Penghubung Patra, dan Saluran Penghubung Kemenkes," kata Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar di Jakarta, Senin (27/10/2025) melansir ANTARA.
Baca Juga:
Pemkot dan PWI Jakarta Selatan Tanam 50 Pohon Pelindung dan Produktif di Pinggir Sungai Ciliwung
Anwar mengatakan pihaknya juga membuat lima sumur resapan di kawasan yang berkedalaman 28 sampai 30 meter. Setiap sumur resapan mampu menampung hingga 10.000 liter air.
Menurutnya, pembuatan sumur resapan ini penting karena tidak hanya untuk mengatasi genangan, tapi juga berfungsi untuk menjaga kuantitas dan kualitas air tanah.
"Saat musim hujan dapat berfungsi mengatasi genangan. Sementara, saat musim kemarau bisa memastikan cadangan air tanah masih baik," ucapnya.
Baca Juga:
Resmikan Sekolah Tersenyum, Pemkot Jaksel Minta Siswa Manfaatkan Minyak Jelantah untuk Atasi Limbah
Anwar menjelaskan, di lokasi-lokasi rawan genangan yang sudah dilakukan penanganan sudah membuahkan hasil yang cukup baik.
Ia menilai, jika terjadi hujan deras atau ekstrem, genangan sudah berkurang hingga 50 sampai 60 sentimeter (cm).
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran makro dan mikro, embung, serta waduk dengan tidak menjadikannya sebagai tempat pembuangan sampah.
"Kami rutin melaksanakan kerja bakti dengan melibatkan pengurus lingkungan dan unsur warga lainnya untuk memastikan kebersihan terjaga. Lingkungan yang bersih, rapi dan tertata termasuk di bantaran kali sangat penting," ucapnya.
Ratusan personel
Sementara, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Santo menambahkan dalam upaya penanganan genangan di kawasan Patra dikerahkan sebanyak 500 personel Pasukan Pelangi, lima ekskavator dan 10 truk pengangkut (dump truck).
"Khusus untuk Kali Cideng, kita keruk sedimen lumpur dan sampah dengan ketebalan satu meter dilakukan sepanjang 600 meter. Pengerukan sekitar 1.100 meter kubik lumpur ini ditargetkan tuntas dalam dua bulan," ucap Santo.
Dia menjelaskan pengerukan Kali Cideng di Jakarta Selatan dilakukan dari hulu hingga ke hilir untuk mengoptimalkan fungsinya agar masyarakat semakin merasa nyaman tinggal di Jakarta Selatan.
"Nanti kita menyambung yang di belakang Gedung KPK RI sampai Waduk Setiabudi yang saat ini juga kita sedang lakukan pengerukan. Melalui upaya ini semoga dapat menjawab persoalan genangan yang kerap terjadi saat hujan deras," ucapnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]