WahanaNews-Jakarta | Analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semestinya berterima kasih pada Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
Hingga saat ini Giring tak bisa menahan diri melontarkan kritik.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Adi menilai, setiap kritik yang dilakukan Giring menunjukkan PSI melakukan kerja politik mereka sebagai partai oposisi. Giring menjalankan posisinya untuk mengawasi kinerja pemerintahan DKI Jakarta.
Di sisi lain, setiap kritik yang dilakukan Giring juga dinilai menambah popularitas dari setiap program yang selama ini Anies lakukan.
"Anies harusnya berterimakasih karena PSI selalu mengawasi Anies. PSI selalu mempopulerkan kerja-kerja Anies," kata Adi dalam diskusi yang diadakan oleh Total Politik di Jakarta, Minggu (23/1/2022).
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Dalam beberapa waktu terakhir, perang opini antara Anies dan Giring kian memanas.
Terbaru, Anies membalas kritikan Giring dengan mengundang Nidji, band tempat Giring bernaung sebelum terjun ke politik, uji coba sound system di Jakarta International Stadium (JIS).
Adi menilai, drama Giring dan Anies penting untuk kontestasi panggung politik di Indonesia.
"Orang-orang bertanya, apa pentingnya perkelahian ide Giring, PSI, dan Anies. Tapi ini sebenarnya yang harus dirawat, politik itu soal perkelahian, menegasi, membantah," kata Adi.
Di sisi lain, Adi menilai, Giring dan PSI hanya menjalankan peran mereka sebatai partai oposisi.
Dengan demikian, mereka akan terus mencari celah dari setiap kebijakan, baik yang sedang berjalan dan sudah terealisasi, yang dijalankan oleh Anies.
"Saya membaca PSI dalam konteks oposisi. Kalah Pilkada ya udah, di luar kekuasaan. Kinerja utamanya ya mengawasi kinerja gubernur," kata Adi. [non]