WahanaNews-Jakarta| Kota Jakarta masih jadi pelanggan banjir. Belum ada cara-cara yang pas yang dilakukan masing-masing gubernur di tiap eranya.
Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna berpendapat, kapasitas sistem pengendalian banjir yang dimiliki Jakarta saat ini tak mampu mengatasi adanya kondisi perubahan iklim.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Menurut Yayat, upaya sistem pengendalian banjir saat ini harus fokus pada meningkatkan kapasitas daya tampung sistem tanah dan air di Jakarta.
"Sistem yang sekarang itu sudah menggali penurunan karena masalah sentimentasi, pendangkalan, sungai-sungai harus di keruk, misalnya Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat harus diperbaiki lagi dengan ditambah intensitasnya. Jadi kalau sungai enggak dinormalkan ya beratlah," jelas Yayat.
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprorv) DKI Jakarta adalah mempercepat penanganan waduk yang berada di Ciawi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sehingga penanggulangan banjir di Jakarta dapat diatasi dengan normalisasi sungai itu.
"Dengan normalisasi sungainya itu bisa dimaksimalkan kemudian penanganan banjir di Jakarta yang lingkupnya antarwilayah Bogor sampai Jakarta bisa lebih maksimal untuk diatasi," ujar Yayat.
Lebih lanjut Yayat Supriyatna juga mengatakan, penanganan bencana banjir di Jakarta sudah tentu jadi agenda wajib setiap Gubernur DKI Jakarta.