JAKARTA.WAHANANEWS.CO - Setiap 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Tanggal 2 Mei dipilih sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk mengenang kelahiran Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Semua Sekolah Dapat Bantuan Televisi dari Pemerintah untuk Percepat Digitalisasi
Tanggal itu juga bertepatan dengan hari lahir Ki Hadjar Dewantara pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta.
Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan atas dedikasinya usai Indonesia Merdeka. Ia meninggal dunia pada 26 April 1959.
Pemerintah menetapkan hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 sebagai penghormatan.
Baca Juga:
Momen Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto Naik Angkutan Umum ke Kantor
Peringatan Hardiknas untuk merefleksikan pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa.
Pada momen Hari Pendidikan Nasional 2025, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional saat memimpin upacara bendera yang dilaksanakan di halaman Kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (2/5/2025).
Wali Kota Uus Kuswanto menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan bermutu yang mampu mencetak generasi hebat, kuat, dan berdaya saing.
“Pentingnya kolaborasi semua pihak mulai dari pemerintah, orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa untuk mewujudkan pendidikan bermutu yang mampu mencetak generasi hebat, kuat, dan berdaya saing,” kata Uus usai membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional yang mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Sementara Diding Wahyudin Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat usai mengikuti upacara menyampaikan 6 pointer untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025.
“Saya mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025. Ada 6 pointer yang saya sampaikan,” kata Diding kepada Jakarta.WahanaNews.co, Jumat (2/5/2025).
Diding menyebutkan, pointer pertama adalah pendidikan yang inklusif dan merata. Pada pointer ini, Diding menekankan pentingnya kesetaraan dalam akses pendidikan di seluruh Indonesia, baik di perkotaan maupun di daerah terpencil, termasuk di wilayah Jakarta Barat.
Kasudin Pendidikan Jakarta Barat, Diding Wahyudin. [WAHANANEWS / IST]
Pointer kedua mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta, untuk bersama-sama memperluas kesempatan pendidikan yang bermutu bagi setiap individu.
“Peran teknologi dalam pendidikan, memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk memperluas akses pendidikan, dengan memastikan adanya perangkat dan konektivitas untuk semua kalangan,” kata Diding untuk pointer ketiga.
Diding menuturkan pointer keempat adalah mengoptimalkan platform pembelajaran digital untuk menjangkau siswa di daerah yang sulit dijangkau oleh sekolah formal.
Kemudian pointer kelima menekankan keterlibatan semua stakeholder dalam pendidikan, menumbuhkan budaya partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat yaitu siswa, guru, orang tua, pemerintah, dan masyarakat.
Ia juga mengajak setiap individu untuk terlibat dalam mendukung pendidikan, baik melalui partisipasi langsung, sumbangan pengetahuan, atau sumber daya lainnya.
Diding menambahkan pointer keenam adalah kualitas pendidikan berbasis kolaborasi, mendorong kolaborasi antara institusi pendidikan dengan dunia industri dan komunitas untuk menciptakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Mengembangkan program pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi tenaga pendidik agar mampu memberikan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan perkembangan zaman,” ungkapnya.
Pendidikan untuk Pembangunan Karakter
Diding pada kesempatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai bagian integral dari pembentukan generasi yang berkualitas.
Pendidikan karakter ini, kata Diding, mengedepankan nilai-nilai toleransi, kerja keras, inovasi, dan kepedulian sosial dalam proses pendidikan.
Diding juga menyampaikan pentingnya pendidikan berbasis kewirausahaan dan inovasi.
“Memotivasi pelajar untuk berpikir kreatif dan inovatif, serta mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini,” jelasnya.
Ia berharap perlunya mengintegrasikan pembelajaran kewirausahaan dalam kurikulum sekolah untuk mempersiapkan siswa menjadi pencipta lapangan kerja, bukan hanya pencari kerja.
Selain itu, Diding mengatakan pentingnya mewujudkan akses pendidikan yang tidak tertinggal yakni memastikan tidak ada siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran, dengan mengatasi berbagai hambatan, seperti masalah ekonomi, lokasi geografis, dan hambatan lainnya.
“Menciptakan kebijakan yang mendukung akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat,” ujar Diding.
Terakhir, Diding mengungkapkan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan sangat penting dengan mendorong pemerintah dan pihak terkait untuk memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Indonesia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]