WahanaNews - Jakarta | Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan, angka pendatang baru mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaludin mengatakan, 75% pendatang baru di Ibu Kota lulusan sekolah menengah atas (SMA)/sederajat.
Baca Juga:
Putaran Kedua Pilkada Jakarta: Pemuda Pancasila Optimis Menangkan Rido
"Ada sedikit kenaikan dari 2012 ke 2022 karena memang Jakarta ini punya daya tarik tersendiri. Jadi banyak penduduk yang ingin mengadu nasibnya ke Jakarta. Memang trennya dari beberapa tahun belakangan ini yang datang ke Jakarta itu hampir 75% mereka adalah SMA sederajat ke bawah," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Budi menyebut, 50% pendatang tak memiliki keterampilan. Kondisi inilah yang menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta dalam menyikapi tren peningkatan jumlah pendatang baru.
"Ini yang perlu kita cermati dan sikapi dengan baik terkait tren pendatang dalam beberapa tahun di Jakarta sehingga kita lihat mereka yang datang ke Jakarta adalah mereka yang pendidikannya SMA ke bawah dan tengahnya nggak punya keterampilan," paparnya.
Baca Juga:
Versi Quick Count: Berikut Daerah Berhasil Dikuasai PDIP di Pilkada 2024
Budi pun merinci, dari 2020 ke 2021, misalnya, peningkatan jumlah pendatang masuk Jakarta sebesar 18,55%. Kemudian dari 2021 ke 2022 kembali bertambah 7,92%.
Dalam periode 2020-2022, warga yang datang ke Jakarta mencapai 405.306.
Berikut rincian data dari Disdukcapil DKI:
Jumlah Pendatang Tahun 2020: 113.814
- Laki-laki: 54.443
- Perempuan: 59.371
Jumlah Pendatang Tahun 2021: 139.740
- Laki-laki: 66.691
- Perempuan: 73.049
Jumlah Pendatang Tahun 2022: 151.752
- Laki-laki: 71.859
- Perempuan: 77.687
Disdukcapil DKI pun, kata dia, telah menyiapkan sejumlah langkah agar para pendatang tertib administrasi. Sementara, yang belum memiliki keterampilan akan diarahkan kepada SKPD terkait untuk mendapat pelatihan.
"Kita ada program kamsa, kampung sadar adminduk yang kita lakukan ke RW-RW, bagaimana kita memberikan sosialisasi dan layanan jemput bola kepada masyarakat agar mereka tertib administrasi kependudukannya," pungkasnya.[mga]