Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, kualitas udara di DKI Jakarta dipengaruhi oleh berkurangnya kepadatan lalu lintas kendaraan ketika masa libur lebaran.
"Konsentrasi PM2,5 pada Hari Pertama Idul Fitri (22 April 2023) berkisar 26,07 - 39,26 ug/m3 menurun jika dibandingkan H-2 Idul Fitri sebesar 26,94 - 49,13 ug/m3," kata Asep dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Pastikan Kota Kembali Bersih Pasca Pelantikan Presiden Prabowo
Kondisi membaiknya kualitas udara di DKI Jakarta ini, kata dia, dipengaruhi oleh berkurangnya kepadatan lalu lintas kendaraan ketika masa libur lebaran.
"Masyarakat yang cuti dan mudik ke luar dari DKI Jakarta membuat Jakarta menjadi lebih sepi dan lengang," sambungnya.
Namun, ia menjelaskan, selama hari lebaran lalu, terjadi siklus gerak semu matahari yang mengakibatkan fenomena gelombang panas di wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Muncul Desakan Agar KPK Telisik Anggaran Rehab Gedung Kantor Sudin LH Jakut TA 2024
"Pada tanggal (24/4) lalu, BMKG juga mengeluarkan adanya peringatan bahwa sinar UV di beberapa wilayah kota di Indonesia menunjukan Indeks hingga berbahaya," ujarnya.
Asep mengatakan, cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini bukan diakibatkan oleh kualitas udara. Tetapi karena adanya siklus gerak semu matahari.
"Maka dapat dipahami bahwa cuaca panas yang terjadi baru-baru ini tidak berkorelasi secara langsung dan bukan diakibatkan oleh kondisi udara. Sebab kondisi udara di DKI Jakarta cukup baik saat ini," pungkasnya.[mga]