WahanaNews-Jakarta | Tol Jakarta-Cikampek selalu dikeluhkan karena kondisi kemacetannya yang menjadi tantangan bagi para pengendara.
Dilansir dari Antara, Senin (21/3/2022), kemacetan terjadi setiap sore dari jalan arah Cikampek dan sekitarnya menuju arah Jakarta.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Saat memasuki KM 50 ke arah Jakarta, arus lalu lintas biasanya sudah tersendat dan terjadi hingga wilayah Bekasi.
Salah satu supir truk yang rutin melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebanyak tiga kali dalam sepekan, Imron menjelaskan, ketika kemacetan terjadi petugas akan melakukan penanganan dengan cara menerapkan contra flow.
Akan tetapi, masalah lain yang turut dikeluhkan adalah kondisi jalan berlubang sehingga berisiko merusak kendaraan bahkan menyebabkan kecelakaan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Saya beberapa kali dikejutkan kendaraan yang tiba-tiba pindah lajur mengindari lubang,” papar pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek lain, Samsuri.
Menanggapi keluhan tersebut, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jalan Tol Jakarta-Cikampek, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memberikan solusi berupa rekonstruksi rigid pavement secara rutin.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyampaikan, pekerjaan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.
Diklaim bahwa dalam melakukan rekonstruksi rigid pavement, Jasa Marga turut menyiapkan mitigasi risiko, seperti pengalihan arus lalu lintas yang terdampak sebelum area kerja dan mempersempit area kerja.
Mitigasi lain yang diambil adalah persiapan contra flow dan gardu bolak-balik apabila kondisi lalu lintas kendaraan padat serta berkoordinasi dengan pihak kepolisian hingga PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO).
“Kami banyak sekali kerjaan (perbaikan jalanI,” tegas Dwimawan Heru.
Untuk diketahui, jalan tol sepanjang 83 kilometer yang sudah beroperasi sejak tahun 1988 ini difungsikan untuk menghubungkan Kota Jakarta dengan Cikampek.
Fasilitas tersebut sekaligus menjadi salah satu infrastruktur penting nasional serta akses penghubung Jakarta dan Bekasi dengan kota-kota lain di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura).[non]