WahanaNews-Jakarta | Bus TransJakarta (TransJ) terlibat kecelakaan lalu lintas lagi. Tahun ini, telah 18 kali terjadi insiden kecelakaan yang melibatkan bus TransJ.
Terbaru, bus TransJakarta menabrak mobil Mitsubishi Xpander di exit Tol Kodam Jakarta Timur (Jaktim).
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Insiden ini menjadi kecelakaan ke-18 yang melibatkan bus TransJakarta pada tahun ini.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam menjelaskan bus TransJakarta yang dikemudikan pria inisial JLNI melaju dari arah timur ke barat di Jalan Jagorawi, Jakarta Timur.
Sopir diduga kehilangan kendali atas kemudinya di dekat exit Tol Kodam Jaktim. Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 07.15 WIB.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
"Sesampainya di TKP, tepatnya di sebelum exit Tol Kodam, kemudian menabrak kendaraan Mitsubishi Xpander NRKB B-2296-TYF yang dikemudikan Saudara CP," kata AKBP Jamal Alam kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).
Polisi mengatakan kecelakaan itu diduga akibat sopir TransJakarta kurang konsentrasi.
"Diduga kurang hati-hati dan tidak konsentrasi dan menjaga jarak aman," sambungnya.
Tabrakan bus TransJakarta menyebabkan tabrakan beruntun.
Setelah ditabrak bus TransJakarta, mobil SUV itu lalu menabrak truk di depannya.
Diketahui, jumlah kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta masih tinggi di tahun ini bahkan hingga menyebabkan korban tewas.
Polisi akan melakukan analisis dan evaluasi keamanan.
"Dari 17 (kecelakaan) ini kita akan evaluasi, di titik-titik mana yang paling rawan, termasuk juga kita evaluasi dari manajemen TransJakarta-nya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Selasa (15/3).
Polisi bakal berkoordinasi dengan pihak terkait dalam penyampaian hasil temuan polisi.
"Tentu rapat koordinasi kita akan undang semua pihak untuk mengevaluasi. Intinya adalah selama tahun 2022 ini memang terjadi kecelakaan melibatkan TransJakarta. Ada 17 kali kecelakaan. Tapi dari 17 kali tersebut, 35 persen yang patut diduga penyebabnya adalah TransJakarta sendiri," sambungnya.
Sambodo menambahkan polisi akan mengumpulkan titik-titik rawan kecelakaan TransJakarta. Nantinya, temuan tersebut akan disampaikan kepada Pemprov DKI dan manajemen TransJakarta.
"Lima (kecelakaan) di bulan Januari, 7 di bulan Februari, dan dari 1-14 Maret itu ada 5 kecelakaan," paparnya.
Dalam waktu belakangan, terjadi empat kecelakaan yang melibatkan bus TransJ. Empat kecelakaan itu terjadi pada Minggu (13/3) dan Senin (14/3).
Kecelakaan pertama terjadi pada Minggu (13/3) sekitar pukul 06.10 WIB di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Sebuah TransJakarta menabrak separator hingga mengakibatkan bensin tumpah ke jalan.
Kemudian, 20 menit berselang, kecelakaan TransJakarta terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Seorang pengendara motor tewas terlindas TransJakarta.
Pada Minggu (13/3) malam, bus TransJakarta terlibat kecelakaan di jalan layang Simprug, Jakarta Selatan.
Bus TransJakarta terlibat adu banteng dengan mobil Mercedes-Benz yang melawan arah di lokasi.
Sementara itu, Senin (14/3), kecelakaan TransJ kembali terjadi. Seorang warga meninggal dunia setelah ditabrak bus TransJakarta di Pancoran, Jakarta Selatan, pada Senin (14/3) pagi.
Insiden kecelakaan berkali-kali ini membuat TransJ menjatuhkan sanksi kepada operator dan pengemudi. Ada dua operator bus yang diberi sanksi oleh pihak TransJ.
Sanksi akan diberikan berkala dari peringatan hingga pemutusan kontrak terhadap operator.
"Kita sudah memberikan peringatan kepada operator. Jadi ada dua operator di sana, Mayasari dan Pahala Kencana, yang kemarin ada kecelakaan. Kita berikan peringatan," kata Direktur Utama PT TransJakarta Yana Aditya kepada wartawan, Selasa (15/3).
"Sanksi kan bertingkat. Ada peringatan, ada macam-macam, sampai yang paling tinggi itu pemutusan kontrak," imbuhnya.
Selain itu, direksi TransJ juga memberi sanksi skors terhadap pengemudi yang terlibat kecelakaan. Skors diberikan selama pengemudi tersebut diperiksa polisi.
Namun Yana enggan berkomentar mengenai pemeriksaan pengemudi tersebut. Dia mengatakan skors diberikan agar pengemudi lancar saat menjalani pemeriksaan.
"Tentu pramudinya karena sedang diperiksa, maka kami berikan sedikit skorslah ya supaya nanti pemeriksaannya lebih lancar," ucap Yana.[non]