WahanaNews-Jakarta | PT PLN (Persero) tandatangani kerja sama pemenuhan tenaga listrik yang berasal dari pembangkit energy baru terbarukan (EBT) lewat pembelian sekitar 70.000 unit Renewable Energy Certificate (REC) atau sama dengan 70.000 megawatt-hours (MWh).
Kerjasama ini dilakukan dengan tiga perusahaan di Jawa Timur. Yaitu PT Otsuka Indonesia, PT Widatra Bhakti, dan PT HM Sampoerna yang memiliki enam pabrik di wilayah Jatim.
Baca Juga:
PLN dan BI Ubah Limbah Jadi Listrik, Uang Rusak Jadi Energi Hijau
Penandatanganan perjanjian jual beli Renewable Energy Certificate (REC) ini dilakukan oleh pihak PLN yaitu Manager PLN UP3 Malang, Krisantus H Setyawan; Manager PLN UP3 Pasuruan, Chaidar Syaifullah; dan Manajer PLN UP3 Surabaya Selatan, Muhammad Rizlani dengan manajemen perwakilan PT Otsuka Indonesia, PT Widatra Bhakti dan PT HM Sampoerna.
Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran beserta jajaran Senior Manager, Rabu (13/4/2022).
EVP Retail Regional Jawa Madura Bali, Abdul Farid memaparkan pelaksanaan penandatanganan kerja sama kontrak pembelian REC merupakan bukti nyata kolaborasi untuk transisi menuju energi terbarukan.
Baca Juga:
Strategi Memperkuat Hak Konsumen Konser
"Hal ini juga sejalan dengan komitmen PLN untuk mendukung pencapaian target 23 persen bauran energi terbarukan pada 2025 dan netral karbon pada 2060," kata Abdul Farid.
Farid sangat menyambut baik komitmen PT Otsuka Indonesia dan PT HM Sampoerna untuk mendorong penggunaan 100 persen energi terbarukan melalui REC. Dan tentunya mengapresiasi keikutsertaan dari PT Widatra Bhakti yang merupakan grup dari Otsuka, serta 6 pabrik Sampoerna di Jatim yang ikut melakukan pembelian REC.
"REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata bahwa sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan," jelas Farid.