General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran mengutarakan bahwa kesepakatan ini merupakan bukti PLN mewujudkan kerja sama pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT.
"Harapannya akan lebih banyak lagi industri yang memanfaatkan, sehingga target green energy bisa tercapai. Apalagi potensi di Jatim cukup besar dengan banyaknya industri yang ada," ungkap Lasiran.
Baca Juga:
Sudin LH Jakbar Diminta Cek Pengusaha Seberang RS Kalideres Diduga Buang Kotoran Unggas ke Saluran Air
Tercatat hingga Maret 2022, kurang lebih 30.000 MWh energi terbarukan dari PLTP Kamojang telah digunakan oleh pelanggan enterprise di Jatim.
Lasiran menyebutkan, manfaat yang didapat pelanggan dengan REC ini banyak salah satunya yaitu memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional.
Dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:
Apple, Meta hingga Uber Sumbang Dana Besar untuk Pelantikan Presiden AS Terpilih Donald Trump
Tidak hanya itu, pelanggan juga membuktikan eksistensinya dalam berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan menggunakan energi yang berasal dari pembangkit EBT di Indonesia dalam menjalankan bisnisnya.
Kontrak pembelian REC juga memberikan dampak bagi pemerintah yang tengah mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060.
Diharapkan, masifnya kontrak pembelian REC di sektor industri dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi.