Hanya saja, kehidupan santri di pondok-pondok pesantren banyak yang hidup dalam kondisi yang minim fasilitas. Banyak pondok-pondok pesantren yang butuh perhatian pemerintah dari segi fasilitas.
"Utamanya hal-hal yang bersifat teknis, seperti masih minimnya fasilitas kesehatan dan akomodasi yang layak," ujar LaNyalla.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Subulussalam Selaku Pembina Upacara di Apel Hari Santri, Forkopimda Dengarkan Pidato Menag
Dikatakannya, masih banyak pondok pesantren tradisional yang memberikan pengajaran terhadap para santri dengan berbagai keterbatasan, selain minimnya fasilitas pendidikan berupa ketersediaan kitab-kitab, minimnya fasilitas pondokan serta sanitasi lingkungan.
"Saya mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan kitab-kitab klasik, dukungan terhadap bantuan fisik untuk kelayakan pondokan serta fasilitas kesehatan," kata dia.
LaNyalla melanjutkan, penyakit yang umum diderita para santri di dalam pondok tradisional adalah gatal-gatal atau penyakit Scabies. "Penyakit ini banyak dialami oleh santri di seluruh Indonesia," tutur dia.
Baca Juga:
Pimpin Apel Hari Santri, Bupati Fakfak: Santri harus Menjadi Contoh yang Baik dalam Masyarakat
Menurutnya, penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh minimnya fasilitas pondok.
"Pemerintah sudah selayaknya memikirkan dan mendukung pendidikan pondok untuk meningkatkan kualitas hidup para santri," kata dia. (JP)