Kemudian isu kedua terkait percepatan realisasi pembentukan fakultas kedokteran/program studi kedokteran baru di Sulut dan Provinsi lainnya.
Rombongan Profesor temui Ketum GEKIRA sampaikan isu pendidikan dan kesehatan di Sulut. [WAHANANEWS / TIO]
Baca Juga:
GEKIRA Apresiasi Pemerintah Angkat Glenny Kairupan jadi Dirut Garuda
Permasalahan di Sulut, ungkapnya, kebutuhan tenaga medis tinggi, tetapi akses pendidikan kedokteran masih terbatas.
"Hambatannya adalah persyaratan pembentukan fakultas kedokteran sangat ketat, termasuk ketersediaan rumah sakit pendidikan, SDM, dan infrastruktur," kata dia.
Ia mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah perlu sinergi dalam percepatan izin operasional, penguatan regulasi afirmatif untuk daerah, dan fasilitasi sarana prasarana agar pendirian prodi kedokteran baru dapat segera terwujud.
Baca Juga:
Prabowo Pidato di Sidang PBB, Ketum PP GEKIRA: Sukses di Kancah Internasional, Saatnya Sukses Dalam Negeri
Terakhir isu ketiga yang dibahas ialah kebijakan khusus penyelesaian studi mahasiswa fakultas kedokteran yang terancam drop out alias DO.
Saat ini, kata Profesor Ralph, banyak mahasiswa kedokteran gagal lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), menyebabkan keterlambatan kelulusan atau ancaman drop out.
"Situasi ini menimbulkan tekanan mental, pemborosan waktu dan biaya, serta kehilangan potensi SDM medis yang seharusnya dapat diserap sistem layanan kesehatan," jelasnya.