Kemudian isu kedua terkait percepatan realisasi pembentukan fakultas kedokteran/program studi kedokteran baru di Sulut dan Provinsi lainnya.
Rombongan Profesor temui Ketum GEKIRA sampaikan isu pendidikan dan kesehatan di Sulut. [WAHANANEWS / TIO]
Baca Juga:
Ketum Nikson Dukung GEKIRA Bogor Gelar Operasi Katarak dan Pengurusan Akta Lahir
Permasalahan di Sulut, ungkapnya, kebutuhan tenaga medis tinggi, tetapi akses pendidikan kedokteran masih terbatas.
"Hambatannya adalah persyaratan pembentukan fakultas kedokteran sangat ketat, termasuk ketersediaan rumah sakit pendidikan, SDM, dan infrastruktur," kata dia.
Ia mengusulkan agar pemerintah pusat dan daerah perlu sinergi dalam percepatan izin operasional, penguatan regulasi afirmatif untuk daerah, dan fasilitasi sarana prasarana agar pendirian prodi kedokteran baru dapat segera terwujud.
Baca Juga:
Nikson Silalahi Minta GEKIRA Diaktifkan di 14 Kabupaten/Kota Kalteng
Terakhir isu ketiga yang dibahas ialah kebijakan khusus penyelesaian studi mahasiswa fakultas kedokteran yang terancam drop out alias DO.
Saat ini, kata Profesor Ralph, banyak mahasiswa kedokteran gagal lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), menyebabkan keterlambatan kelulusan atau ancaman drop out.
"Situasi ini menimbulkan tekanan mental, pemborosan waktu dan biaya, serta kehilangan potensi SDM medis yang seharusnya dapat diserap sistem layanan kesehatan," jelasnya.