WahanaNews-Jakarta | Tahukah Anda, harga per meter persegi apartemen termahal di Jakarta saat ini setara dengan satu unit rumah subsidi?
Ya, harganya selangit.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
Menurut riset Leads Property Indonesia, Keraton at The Plaza yang berada di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, menempati posisi paling atas.
Harga terbarunya saat ini sudah menyentuh angka Rp 150 juta per meter persegi, atau setara rumah subsidi di Pulau Jawa (minus Jadebotabek).
Oleh karena itulah, apartemen mewah bukanlah barang yang cocok dijadikan sebagai instrumen investasi, melainkan simbol prestasi sekaligus prestise alias gengsi.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
Kenapa? Karena harga apartemen mewah sulit untuk merangkak naik lagi. Kalaupun ada pertumbuhan, tak akan lebih dari lima persen.
Terlebih dalam kondisi sekarang, saat orang-orang tajir melintir lebih suka mengamati, seraya menunggu kalau-kalau ada pengembang yang menawarkan produk dengan keistimewaan, dan kemewahan lebih dari yang telah dimiliki.
Associate Director at Leads Property Indonesia Martin Hutapea menuturkan, pasar apartemen mewah memang merupakan niche market. Bukan produk massal yang didorong oleh pasar alias market driven.
"Dan hingga akhir tahun harga tidak akan berubah, karena levelnya sudah mahal sekali," kata Martin dilansir dari Kompas.com.
Apa yang membuat apartemen Keraton at The Plaza hanya bisa dijangkau oleh mereka yang sudah merdeka secara finansial?
Martin menjawab, selain karena lokasi yang memang super-premium, berada di pusat bisnis dan dekat pusat pemerintahan, juga masuk kategori secondary sebagai aset yang dihuni.
Faktor lainnya, sudah barang tentu adalah kualitas material bangunan, fasilitas, pengelolaan, dan juga tawaran kehidupan privasi.
Para penghuni apartemen ini sudah membekali dirinya dengan pengetahuan tentang siapa tetangga kiri, kanan, atas, dan bawahnya.
"Istilah marketingnya adalah, "bisa memilih atau menolak tetangga," imbuh CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono beberapa waktu lalu.
Dengan perlakuan khusus ini, kita tahu, orang-orang seperti apa yang menempati apartemen-apartemen mewah tersebut.
Satu hal yang pasti, meminjam kategorisasi strata orang kaya menurut Knight Frank, mereka masuk kategori Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) yang memiliki harta kekayaan minimal 30 juta dollar AS.
Berikut apartemen mewah termahal di Jakarta:
1. Keraton at The Plaza
Dikembangkan oleh PT Plaza Indonesia Realty Tbk. Berada satu blok pembangunan bersama dengan perkantoran The Plaza, pusat belanja Plaza Indonesia, dan Hotel Grand Hyatt.
Harga terbaru sekitar Rp 150 juta per meter persegi.
2. Sun and Moon
Sun and Moon Apartement di Kompleks The Dharmawangsa, Kebayoran Baru, dengan harga Rp 110 juta per meter persegi, di luar pajak.
Apartemen ini merupakan hasil kerja sama antara Grup Samudranayaka Unggul dan pengembang asal negeri Jepang, Tokyo Tatemono.
3. The Langham Residences at District 8
Ini merupakan apartemen yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Group, satu kompleks dengan hotel The Langham Jakarta, perkantoran District 8, dan lifestyle mall Ashta di CBD Sudirman.
Harga teraktual dipatok lebih dari Rp 100 juta per meter persegi.
4. Savyavasa Residences
Apartemen ini merupakan hasil kolaborasi dari PT Jakarta Setiabudi International Tbk dan Swire Properties.
Berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pengembang membanderolnya dengan angka lebih dari Rp 75 juta per meter persegi.
5. Le Parc Apartment
Ini adalah karya hunian vertikal perdana dari PT Putragaya Wahana. Berada satu kompleks dengan calon pencakar langit tertinggi di Indonesia, Autograph dan Luminary Tower, Waldorf Astoria Hotel, dan Park Royal Hotel di Thamrin Nine.
Harga terbaru sekitar Rp 75 juta per meter persegi.[non]