Namun, sorotan media lebih sering tertuju pada asal-usulnya ketimbang performa di lapangan.
Gary Koh, seorang jurnalis asal Singapura yang pernah mewawancarainya di tahun 2015, menyebut Faiq sebagai pribadi yang tenang dan terfokus.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Terima Bintang Kebesaran Tertinggi Brunei Darussalam dari Sultan Hassanal Bolkiah
"Dia sangat percaya diri, tidak terpengaruh sorotan media meskipun dikawal ketat. Dari jawabannya, jelas ia ingin berhasil karena kerja kerasnya sendiri, bukan karena nama besar keluarganya," kata Koh.
Namun, diamnya Faiq terhadap pemberitaan mengenai kekayaannya justru membuat berbagai mitos berkembang.
Banyak media menyebut kekayaannya mencapai 20 miliar dolar AS, bahkan lebih besar dari gabungan kekayaan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Baca Juga:
Disambut Hangat di Istana Nurul Iman, Presiden Prabowo Tegaskan Hubungan Strategis Indonesia-Brunei
Padahal, menurut analis internasional Dr. Mustafa Izzuddin, angka itu kemungkinan besar terlalu dibesar-besarkan.
"Dia memang bagian dari keluarga kerajaan, tapi bukan pewaris utama. Struktur pembagian kekayaan mereka cukup kompleks," ujar Izzuddin.
Terlepas dari angka-angka fantastis yang sering dikaitkan dengannya, perjalanan karier Faiq lebih menarik dilihat dari sisi tekadnya. Ia memilih jalur yang berbeda.