Contohnya seperti, Sabtu (23/07), mereka mulai berjualan untuk pertama kali. Lisma sempat menitikkan air mata melihat gigihnya perjuangan teman-teman tuli menjajakan di depan toko, sambil berusaha “berteriak” untuk menarik perhatian calon pembeli.
Tak disangka olehnya, toko roti dan kue ini mendapat respons baik dari pembeli. Hanya saja, ia juga harus terus-terusan mengingatkan para pekerja untuk tetap tenang.
Baca Juga:
Tips PLN Amankan Listrik Rumah Saat Mudik Lebaran 2025
“Orang difabel sering sangat minim rasa percaya diri, karena tidak banyak bergaul secara luas. Jadi ketika banyak pembeli datang, mereka panik sehingga tampak tidak tenang,” ujar Lisma.
Lisma pun tak lelah memberikan motivasi. Acap kali, dirinya berkali-kali menggerakkan tangan kanan di atas punggung tangan kiri sebagai bahasa isyarat “pelan-pelan” agar mereka tetap tenang. “Setelah beberapa hari akhirnya membaik, semoga dengan pembiasaan dapat semakin prima dalam melayani,” ungkapnya.
Fingertalk merupakan komunitas difabel yang memiliki tujuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan untuk mereka yang berkebutuhan khusus, terutama kelompok tuli. Tercatat, sebanyak 74 persen orang tuli usia produktif di Indonesia tidak bekerja dikarenakan stigma sosial dan keterbatasan komunikasi. Ini yang menjadi penggerak Fingertalk untuk memberi mereka kesempatan dan bekal agar dapat terjun ke masyarakat nantinya.
Baca Juga:
Sistem Digital Semakin Andal, PLN Siap Berikan Layanan Maksimal di Idulfitri 1446 H
Sayangnya, keterbatasan dana seringkali menjadi kendala yang menghambat gerakan sosial ini. Kehadiran PLN memberikan bantuan renovasi toko, peralatan pendukung serta pelatihan keterampilan menjadi oase bagi kesulitan yang mereka hadapi.
Saat ini, di lokasi toko kue dan roti juga terdapat tempat cuci motor dan mobil dengan seluruh pekerja dari teman-teman tuli Fingertalk. “Ini juga sempat terancam kami tutup karena penghasilan sangat turun sejak pandemi. Tapi dengan adanya toko kue ini, kami sama-sama bertahan dan berjuang juga saling melengkapi,” imbuh Lisma.
Kolaborasi antara Fingertalk dan PLN ini diharapkan dapat terus memperluas kesempatan bagi kaum inklusi untuk mengasah keahlian dan keterampilan sehingga keterbatasan yang mereka miliki tidak lagi menjadi penghalang bagi mereka untuk terjun langsung di masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.