WahanaNews-Jakarta | Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah resmi membentuk holding dan subholding di tubuh PT PLN (Persero).
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan, harapannya holding dan subholding tersebut dapat menjadi transparansi dan meningkatkan kinerja perseroan melalui efisiensi.
Baca Juga:
Usulan Kampus Kelola Tambang di RUU Minerba Dikritisi Muhammadiyah
Lalu apakah Subholding PLN akan didorong ke IPO? Wamen Pahala mengungkapkan, sampai saat ini PLN akan berfokus kepada transisi energi di sektor pembangkit listrik. Bahan bakar pembangkit listrik batu bara dapat mencari solusi alternatif, dalam hal ini perusahaan dapat mengakselerasi pengoperasian yang lebih pendek.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah resmi membentuk holding dan subholding di tubuh PT PLN (Persero).
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan, harapannya holding dan subholding tersebut dapat menjadi transparansi dan meningkatkan kinerja perseroan melalui efisiensi.
Baca Juga:
Terkait Pencairan Tukin Dosen ASN, Komisi X DPR Desak Prabowo Terbitkan Perpres
Lalu apakah Subholding PLN akan didorong ke IPO? Wamen Pahala mengungkapkan, sampai saat ini PLN akan berfokus kepada transisi energi di sektor pembangkit listrik. Bahan bakar pembangkit listrik batu bara dapat mencari solusi alternatif, dalam hal ini perusahaan dapat mengakselerasi pengoperasian yang lebih pendek.
"Saya rasa dua hal itu yang menjadi fokus utama kita khususnya di sektor pembangkit," kata Pahala kepada CNBC Indonesia, dalam Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (3/10/2022).
Seperti yang diketahui, Kementerian BUMN melakukan transformasi besar-besaran di tubuh PLN. Salah satunya dengan membentuk holding dan subholding, yang mana PLN sendiri akan bertindak sebagai holding mengurus transmisi listrik.