JAKARTA.WAHANANEWS.CO, DKI Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Dwi Rio Sambodo, menyayangkan penutupan jembatan penyeberangan orang (JPO) di kolong flyover Kalibata, Jakarta Selatan, yang mendapat banyak keluhan dari warga. Ia mendesak Pemprov DKI untuk segera menyiapkan solusi darurat.
"Penutupan JPO tanpa alternatif yang memadai sangat membahayakan warga, terutama anak-anak yang terpaksa melintasi flyover atau memanjat pagar. Akses penyeberangan yang aman adalah hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah," kata Rio kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).
Baca Juga:
Investor Qatar Akan Bangun 1 Juta Rumah di Kalibata untuk Gen Z dan Milenial
"Mendesak Pemprov DKI segera menyediakan solusi darurat, seperti jembatan penyeberangan sementara atau zebra cross dengan pengawasan ketat. Pengawasan langsung terhadap kebijakan infrastruktur perlu dilakukan juga untuk memastikan keselamatan warga," tambahnya.
Atas peristiwa itu, Rio berpikir harus mengusulkan Revisi Perda terkait infrastruktur pejalan kaki untuk memastikan akses yang aman di area padat, khususnya di kolong Kalibata, demi melindungi keselamatan warga.
"Pemprov DKI Jakarta juga harus melibatkan warga dalam pengambilan keputusan kebijakan infrastruktur, agar kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan mereka dan dapat mengurangi potensi bahaya," ucapnya.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Tambah Jalur Zebra Cross di Lenteng Agung
Seperti diketahui, akses ke JPO kolong flyover Kalibata masih ditutup dengan pagar besi. Warga bernama Narsim (41) menyebut penutupan JPO itu membuat warga sekitar kerepotan saat hendak menyeberang.
Menurutnya, tak ada trotoar di atas flyover sehingga pejalan kaki merasa ngeri harus bersaing dengan kendaraan bermotor.
"Mau lewat atas flyover, nggak ada trotoarnya. Jadi saingan sama mobil motor kan," kata Narsim di lokasi, Jumat (7/2).