WahanaNews.co, Jakarta - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap keamanan kelistrikan pada saat memasuki musim penghujan. Hal ini demi mengutamakan keselamatan masyarakat.
Pasalnya, air merupakan penghantar listrik yang baik. Apabila terjadi banjir dan aliran listrik masih menyala maka aliran listrik dapat dihantarkan oleh air yang kian meninggi, sehingga bisa berakibat fatal.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Lasiran meminta partisipasi masyarakat dengan segera mematikan aliran listrik di rumah masing-masing apabila air sudah mulai meninggi dan masuk rumah. Matikan listrik dari kWh meter. Selanjutnya hubungi PLN melalui PLN Mobile atau Contact Center 123 apabila aliran listrik masih terlihat menyala pada saat wilayah tersebut terkena banjir.
"Diharapkan partisipasi mandiri masyarakat untuk cabut colokan listrik dan matikan listrik dari kWh meter. Apabila wilayahnya banjir dan aliran listrik masih menyala ddiharapkan masyarskat di area pemukiman tersebut untuk segera mungkin kontak PLN lewat PLN Mobile atau 123," tuturnya.
Lasiran juga mengimbau masyarakat untuk tanggap ketika di wilayahnya terkena banjir. Listrik harus segera dimatikan untuk keselamatan masyarakat sendiri.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Lasiran juga menegaskan, terkait instalasi listrik yang berada di dalam rumah adalah tanggung jawab pemilik rumah. PLN hanya berwenang sampai dengan kWh meter.
"Kita harus sama-sama memahami juga bahwa instalasi listrik di dalam rumah adalah tanggung jawab pemilik rumah, PLN berwenang hanya sampai kWh pelanggan saja," tandasnya.
Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, Jakarta hujan sedang sampai dengan intensitas lebat akan masih terjadi dalam sepekan ke depan di wikayah Jakarta. Apalagi pada Kamis (30/11/2023) hujan lebat yang terjadi disejumlah wilayah Jakarta mengakibatkan 69 titik di Jakarta terendam banjir.