WahanaNews-Jakarta | Setidaknya, 13 RT di Jakarta terendam banjir pada Senin (1/11/2021) malam, imbas hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang mengguyur Ibu Kota seharian.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) DKI Jakarta, ke-13 RT yang terendam banjir tersebar di tiga kelurahan di Jakarta Timur, yakni Lubang Buaya, Cipinang Melayu, dan Cipinang Muara.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
“Banjir yang terjadi di 13 RT terjadi akibat luapan Kali Sunter,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI, Mohammad Insaf, Senin (1/11/2021).
Kelurahan Cipinang Melayu menjadi wilayah dengan kondisi banjir terparah, lantaran ada 9 RT yang tergenang dengan ketinggian air mencapai 55 sentimeter.
Di Kelurahan Cipinang Muara ada tiga RT yang tergenang dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Kemudian, sebanyak satu RT tergenang di Kelurahan Lubang Buaya, dan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.
"Kondisi genangan saat ini sedang ditangani oleh pihak kelurahan setempat bersama jajaran Pemprov DKI," ujarnya.
Ia berharap, banjir yang menggenangi permukiman warga bisa cepat surut.
Warga Mulai Mengungsi
Menurut Ketua RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi, banjir diperparah akibat adanya air kiriman dari Bogor, yang juga dilanda hujan pada Senin.
"Debit air Kali Sunter naik karena di wilayah hulunya, di Bogor, hujan deras. Air mulai masuk ke rumah warga sekira pukul 16.00 WIB," kata Irwan.
Hingga pukul 18.50 WIB, ketinggian air di permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu mencapai sekitar 1 meter.
Kondisi ini memaksa sejumlah warga untuk mengungsi.
"Warga yang mengungsi ini yang rumahnya berada dekat bantaran Kali Sunter. Untuk sementara ada 300 KK yang terdampak dengan jumlah pengungsi sekitar 50 orang," beber Irwan.
Posko pengungsian sementara sudah dibuka di kolong Tol Becakayu, di depan Kantor Sekretariat RW 04, dan di kampus Akademi Pariwisata Indonesia.
Bila ketinggian air bertambah dan jumlah pengungsi semakin banyak, posko akan dibuka di Kampus Borobudur, terangnya. [non]