Hingga saat ini belum diketahui pelaku dari peristiwa tersebut. Namun dia memastikan pelaku diduga lebih dari 10 orang.
"Kami masih dalami itu (pengeroyokan) dugaannya seperti itu karena itu pelakunya 10 orang tapi meninggalnya karena siapanya masih dalam proses. Tapi yang jelas pelaku lebih dari 10 orang," jelas Khoiri.
Baca Juga:
Pemprovsu Buka Seleksi Pengadaan PPPK Paruh Waktu, Alokasi 11.658 Orang
Pemilik warung bernama Kholis (51) menyebut DA sempat menitipkan motornya usai jajan di warungnya. Kemudian tak berselang lama, DA pergi dan berjalan kaki ke markas FBR yang tak jauh dari lokasi warung.
"Iya ke situ jalan, saya kan nggak tahu karena rame orang. Cuma pas ada orang mau beli pulsa begitu di sana jedor-jedor," kata Kholis saat ditemui, Senin (15/11).
Kholis menyebut suara tersebut diduga berasal dari kaca yang hancur. Dia juga melihat saat itu DA berlarian sambil mengucap takbir.
Baca Juga:
Pemerintah dan Petani di Lingkar Tambang Apresiasi Pelatihan dan Bibit Durian dari PT DPM
"Kaca hancur orangnya gimana nggak tahu. Anak langsung lari-lari darahnya langsung bercecer di sini," sambungnya.
Sebelum terjadi peristiwa tersebut, Kholis menyebut banyak motor yang tengah mondar-mandir. Namun, dia tak terlalu memperhatikan hal tersebut.
"Cuma kata orang yang liat katanya memang sebelumnya banyak konvoi di sana," ungkap Kholis. [non]