WahanaNews-Jakarta | Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya pengendalian banjir akibat luapan Kali Semongol, Tegal Alur, Kecamatan Kalideres. Satu diantaranya, membuat tanggul penguatan Kali Semongol, sepanjang kurang lebih 800 meter.
Di temui saat pelaksanaan kerja bakti, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faisal mengatakan, hujan deras yang terjadi pada 18 Januari 2022, terbilang ekstrim. Intensitas curah hujan mencapai 189 milimeter/hari.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kondisi ini dibarengi dengan air pasang laut/rob sehingga mengakibatkan tingginya debit air Kali Semonggol. Tercatat ada 8 RW yang terdampak luapan Kali Semongol yakni RW 09,03,02,08,11,15,01,dan 02, Kelurahan Tegal Alur.
Dinas SDA DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Barat telah melakukan evaluasi terkait pengendalian banjir akibat luapan Kali Semongol.
"Solusinya, dalam jangka pendek adalah mengevakuasi air yang terjebak dengan memperkuat tanggul-tanggul dan menyediakan pompa. Ada 12 unit pompa apung dan pompa mobile, ditambah bantuan dari unit pemadam kebakaran," tuturnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Upaya lain yang dilakukan adalah membuat sistem polder di wilayah Kamal yang berfungsi sebagai pengendali air pasang laut. "Kami telah menggagas membuat polder Kamal. Kita bangun katup pintu air. Ketika air pasang, ditutup. Maka pintu air dari Kali Semongol sini di pompa."jelasnya.
Sementara untuk jangka panjang, Dinas SDA DKI Jakarta akan melakukan normalisasi Kali Semongol serta pembuatan waduk Kamal pada area lahan mangrove seluas 14 hektar.
"Polder Kamal berdekatan dengan GOR Kamal. Ada area hutan mangrove yang direncanakan untuk pembuatan waduk. Rencananya tahun ini digarap," tambahnya.[non]