Jakarta.WahanaNews.co, Jakarta Utara - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jakarta Utara meningkatkan ekonomi keluarga melalui pemberdayaan UMKM dengan menggelar sarasehan yang bertujuan memberdayakan perempuan dan memperkuat ekonomi keluarga di masyarakat.
Ketua LDII Jakarta Utara, Pudya Sanjaya di Jakarta, Sabtu (28/9/2024), mengatakan, pihaknya telah menghimpun database 145 UMKM yang berasal dari warga LDII Jakarta Utara dan melakukan kurasi produk-produk dari UMKM tersebut.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
"Produk ini akan diberikan label sertifikat halal sehingga produk mereka dapat bersaing di pasar," kata dia.
Ia mengatakan, LDII telah memiliki lembaga sertifikasi halal, yaitu LDII Halal Centre serta lebih dari 30 "auditor self-declare" yang berasal dari warga LDII Jakarta Utara.
"Ini merupakan langkah konkret untuk membantu UMKM dalam proses sertifikasi halal," kata dia.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Ia juga mengumumkan rencana penyelenggaraan "LDII Fair Tahun 2025" di Kantor Wali Kota Jakarta Utara (Jakut).
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan produk-produk UMKM yang telah terkurasi kepada masyarakat luas. "Kami ingin agar produk-produk ini dikenal dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat," katanya.
Acara sarasehan ini dimeriahkan dengan pertunjukan fesyen hijab yang melibatkan para pelaku UMKM serta pameran produk dari UMKM setempat.
Ia mengatakan kegiatan ini tidak hanya memberikan wadah bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya produk lokal yang berkualitas dan bersertifikat halal.
Dia berharap sarasehan ini dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan pelaku UMKM dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga serta memberdayakan perempuan di Jakarta Utara.
Ketua Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga DPW LDII Jakarta Hj. Nurul Wijayanti mengatakan pentingnya peran ekonomi keluarga.
Ia mengangkat kisah Khodijah, istri Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan bagi perempuan dalam berwirausaha dan mendukung perekonomian keluarga.
"Khodijah adalah contoh yang menginspirasi kita semua, bahwa perempuan dapat menjadi pilar dalam keluarga dan masyarakat," kata dia.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]