Jakarta.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo–Gibran menyambut positif langkah PT MRT Jakarta (Perseroda) yang akan membangun Jembatan 4 Kuadran atau dikenal sebagai Jembatan Cincin Donat di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Inovasi ini dinilai sebagai simbol kemajuan tata kota modern yang menghubungkan berbagai moda transportasi publik dan mendorong integrasi kawasan metropolitan menuju visi Kota Global.
Baca Juga:
Didukung Pihak Swasta, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Dimulainya Rencana Pembangunan MRT Jakarta–BSD demi Realisasi Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur
Selain itu, proyek tersebut merupakan momentum untuk mendorong seluruh pemerintah daerah di kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur agar berani berinovasi dalam menata kota secara berkelanjutan dan berorientasi pada kenyamanan warga.
Ketua Umum MARTABAT Prabowo–Gibran, KRT Tohom Purba, menilai bahwa keberanian MRT Jakarta membangun jembatan ikonik berbentuk cincin donat adalah contoh nyata sinergi antara kreativitas, visi futuristik, dan keberpihakan terhadap masyarakat perkotaan.
“Apa yang dilakukan MRT Jakarta ini merupakan simbol kemajuan peradaban urban. Jembatan ini akan menjadi penanda era baru mobilitas cerdas, di mana masyarakat dapat bergerak cepat, efisien, dan ramah lingkungan,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Baca Juga:
Viral Keran Air Minum MRT Jakarta Dijadikan Tempat Sampah, Netizen Marah!
Lebih lanjut, Tohom mengapresiasi konsep creative financing yang diusung MRT Jakarta tanpa mengandalkan dana pemerintah.
Ia menilai pendekatan ini mencerminkan inovasi keuangan modern yang bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun proyek publik yang bernilai ekonomi tinggi.
“Pemerintah daerah harus mulai berani menggunakan model pembiayaan kreatif. Jangan semuanya bergantung pada APBD atau APBN. Dunia sudah berubah, investasi bisa datang dari kolaborasi, bukan hanya birokrasi,” tegasnya.
Tohom menambahkan, kolaborasi antara MRT Jakarta dan Urban Renaissance Agency (UR Agency) dari Jepang menjadi contoh hubungan internasional yang produktif dan saling menguntungkan.
“Kita harus belajar bagaimana Jepang melihat kota bukan hanya sebagai ruang tinggal, tetapi sebagai ekosistem sosial dan ekonomi yang hidup,” tuturnya.
Sebagai kawasan dengan pergerakan manusia tertinggi di Jakarta, Dukuh Atas akan menjadi titik sentral dari sistem transportasi modern Indonesia.
Dengan terhubungnya MRT, LRT, KRL, Kereta Bandara, dan TransJakarta, proyek jembatan Cincin Donat ini diyakini dapat menggandakan jumlah pengguna transportasi publik hingga tahun 2030.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa tantangan terbesar ke depan adalah bagaimana memastikan seluruh wilayah di Jabodetabekjur terhubung secara fungsional dan estetis.
"Tidak cukup hanya membangun, tapi harus ada narasi kota global yang menempatkan manusia sebagai pusatnya,” tegasnya.
Ia menilai, proyek ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menempatkan modernisasi infrastruktur sebagai salah satu pilar menuju Indonesia Emas 2045.
“MRT Jakarta sudah memberi contoh bahwa pembangunan tidak harus selalu megah di atas kertas, tapi nyata, adaptif, dan berdampak. Kini tinggal bagaimana daerah lain ikut berani berinovasi agar kawasan aglomerasi ini menjadi metropolitan kelas dunia,” pungkasnya.