Jakarta.WahanaNews.co, DKI Jakarta - Transportasi umum Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta bisa menjadi solusi yang tepat di tengah kemacetan Kota Jakarta. Pasalnya, kehadiran MRT mampu memangkas jarak dan waktu masyarakat untuk beraktivitas, utamanya saat akan bekerja.
Diketahui, jalur MRT yang kini beroperasi dimulai dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Membentang sepanjang kurang lebih 16 kilometer (km), rute ini merupakan pembangunan proyek tahap 1 dan memiliki 13 stasiun serta 1 depo.
Baca Juga:
Simak Daftar Modus Penipuan via WhatsApp Terbaru Tahun 2024
Transportasi umum satu ini bisa menjadi andalan karena cepat, bebas macet, dan jam pelayanan kereta dinilai selalu tepat waktu. Karena itu, tidak heran jika masyarakat kini beralih menggunakan MRT.
Stasiun-stasiun MRT Jakarta
Salah satu tujuan dibangunnya moda transportasi MRT adalah agar memudahkan masyarakat untuk bertransportasi dan menjangkau berbagai area di Jakarta. Sejauh ini MRT di Jakarta akan dibangun hingga fase 4 pada tahun 2024.
Baca Juga:
Lakukan Digitalisasi Layanan dan Operasional, Bank Muamalat Raih Penghargaan
Fase 1 MRT Jakarta mulai dibangun pada 10 Oktober 2013, merampung lintasan sepanjang 16 km yang terdiri dari jalur layang dan jalur bawah tanah. MRT fase 1 terdiri dari 7 stasiun layang, yaitu Stasiun Lebak Bulus sebagai depo, Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, Stasiun Blok M, dan Stasiun ASEAN.
Sedangkan, 6 stasiun lainnya berada di bawah tanah, yaitu Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Setiabudi, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Istora, dan Stasiun Senayan.
Menariknya, Stasiun Senayan kini berubah namanya menjadi Stasiun Senayan Mastercard. Perubahan nama ini merupakan salah satu bentuk kerja sama PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Mastercard yang berkomitmen turut ingin mengembangkan transportasi massal di Jakarta.