WahanaNews-Jakarta | Setelah Solo dan Denpasar, DKI Jakarta akan menjadi sasaran pilot project konversi elpiji 3 kg ke kompor induksi berikutnya. PLN akan membagikan 10.000 unit kompor induksi kepada warga ibu kota mulai bulan Oktober mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy Pangaribuan. Pembagian 10.000 unit kompor induksi beserta alat masaknya berupa wajan dan panci kukus ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Baca Juga:
Diajang Adhyaksa Sangihe Expo 2023, PLN Beri Edukasi Kompor Listrik
PLN bersama pemerintah akan menggunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian sosial dalam menyeleksi warga ibu kota calon penerima manfaat yang berhak mendapatkan kompor induksi gratis ini. Salah satu kriterianya yaitu dari kelompok pelanggan PLN berdaya listrik 450 volt ampere (VA) dan 900 VA.
Pemilihan 10.000 keluarga penerima selain berdasarkan data DTKS juga akan berdasarkan klaster kemudahan PLN membaca meter. Doddy optimistis 10.000 unit kompor induksi dapat dibagikan meski hanya dalam waktu tiga bulan.
“Pabrik kompornya kelimpungan karena target nasional itu 300.000 sampai akhir tahun. Tapi kami yakin kompornya siap pada Oktober, dua bulan saja cukup untuk membagikan 10.000 unit di Jakarta,” ujarnya, dikutip Selasa (20/9).
Baca Juga:
PLN Fokus Program Uji Coba Kompor Listrik
Nantinya, masyarakat bakal mendapatkan satu unit kompor listrik induksi dengan dua tungku masak yang masing-masing berdaya 1.000 watt yang disertai modul Internet of Things atau IoT untuk menyimpan data konsumsi energi listrik.
Kompor tersebut juga dilengkapi dengan media komunikasi data. Di dalam paket juga termasuk penggantian pembatas daya untuk penggunaan kompor induksi dan pemasangan tambahan instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Terkait kebutuhan daya kompor induksi yang sangat besar, PLN akan menambah daya listrik keluarga penerima manfaat agar bisa menggunakannya. Pelanggan subsidi berdaya 450 VA akan ditambah dayanya menjadi 3.500 VA, sedangkan pelanggan 900 VA menjadi 4.400 VA.
Doddy menjelaskan bahwa PLN akan membuatkan sambungan khusus sehingga penambahan daya tersebut tidak dapat digunakan untuk kebutuhan selain kompor induksi. PLN juga tidak mengenakan biaya atas penambahan daya tersebut.
“Jadi dibikin saluran baru di dalam rumah. Nah selisih tambahan daya listrik ini hanya bisa digunakan untuk kompor induksi, tidak bisa untuk keperluan lainnya. Yang nambah PLN. Kalau pelanggan yang tambah daya, bayar, kalau PLN tidak. Sebetulnya yang disebut tidak perlu tambah daya maksudnya seperti itu,” ujar Doddy.
PLN telah melakukan pilot project pembagian kompor induksi gratis di Solo, Jawa Tengah, dan Denpasar, Bali, masing-masing kepada 1.000 keluarga. Menurut dia, uji coba tersebut menunjukkan hasil yang memuaskan dengan respons yang baik dari masyarakat. [afs]