JAKARTA.WAHANANEWS.CO - Dinas Kesehatan Jakarta meluncurkan JakAmbulans untuk pelayanan kesehatan warga Jakarta yang membutuhkan ambulans.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan untuk mendukung JakAmbulans ini, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 86 unit mobil ambulans advance dan 17 motor ambulans.
Baca Juga:
Darurat Kematian Ibu dan Bayi di Garut, Bupati Tuntut Aksi Nyata!
Layanan JakAmbulans ini dilengkapi dengan tim unit reaksi cepat (URC) yang terdiri atas tenaga kesehatan profesional yang mampu memberikan layanan pre-hospital care hingga proses evakuasi ke fasilitas kesehatan.
Gubernur Pramono mengatakan, warga yang membutuhkan layanan JakAmbulans bisa menghubungi nomor 112 atau 1119, atau melalui aplikasi JAKI.
"Program JakAmbulans hadir sebagai bentuk perlindungan dasar bagi warga Jakarta. Kami menambah unit Tim Medis Gerak Cepat yang terdiri atas tenaga kesehatan profesional. Layanan ini gratis. Apabila ada pihak yang mencoba memungut bayaran, maka segera laporkan," kata Pramono dalam acara peluncurkan tiga program unggulan di bidang kesehatan, yakni Layanan Kesehatan Warga Jakarta (Pasukan Putih), JakCare, dan JakAmbulans.
Baca Juga:
Atasi Ketimpangan Tenaga Medis, Pemprov Bali Bangun Klinik di Seluruh Desa
Menurut Pramono, ketiga layanan tersebut merupakan program quick wins bersama Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, dalam 100 hari kepemimpinan.
"Alhamdulillah, hari ini kita luncurkan layanan kesehatan masyarakat atau Pasukan Putih. Ini bukan hanya untuk melayani lansia, tetapi juga untuk anak di atas 18 tahun yang memiliki persoalan kesehatan dengan tingkat ketergantungan berat, dalam artian tidak bisa menjalani aktivitas dasar secara mandiri, apakah itu stroke dan sebagainya," kata Gubernur Pramono, didampingi Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI, Ani Ruspitawati, di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/5/2025).
Sementara itu, Kadinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menjelaskan, program layanan kesehatan yang diluncurkan hari ini turut menggandeng berbagai pihak.
"Layanan JakCare ini didukung oleh call center. Di dalam call center itu, yang menerima telepon adalah tenaga psikolog klinis yang kami sediakan dalam tiga shift per hari. Jadi, selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu, selalu ada tenaga psikolog klinis yang akan menerima konsultasi dari masyarakat," ungkapnya.
Call center tersebut, kata Ani, sudah terhubung dengan rumah sakit.
Ia menambahkan, DKI Jakarta memiliki rumah sakit khusus untuk kesehatan jiwa yang terhubung dengan seluruh layanan kesehatan jiwa di puskesmas.
"Sebanyak 28 dari 44 puskesmas yang ada di DKI sudah memiliki tenaga psikolog. Begitu juga 31 RSUD, semuanya sudah menyediakan layanan kesehatan jiwa. Layanan ini juga menjadi pintu masuk untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak," tandasnya.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi peluncuran tiga program kesehatan bagi masyarakat.
Menurutnya, dengan penggunaan teknologi yang tepat, masyarakat bisa hidup lebih sehat dan berumur panjang.
"Karena dengan teknologi sekarang, pertama, masyarakat tahu bagaimana cara hidup sehat, bahasa kesehatannya promotif. Kedua, masyarakat melakukan cek kesehatan gratis, itu namanya preventif. Kalau melakukan dua hal ini—promotif dan preventif—mereka tahu bagaimana cara hidup sehat dan melakukan cek kesehatan gratis, insyaallah usianya bisa sama dengan rata-rata, yaitu 74 tahun," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]